Sixteen

3.2K 318 23
                                    

Taehyung baru saja sampai dirumahnya dan kini tengah duduk sambil melamun dikamarnya. Bahkan seragam sekolahnya masih melekat apik ditubuhnya. 

Ia masih bingung dengan apa yang ia lakukan tadi pada Jungkook. Taehyung bingung pada dirinya sendiri yang begitu peduli pada Jungkook. Bahkan ia sampai rela jaketnya dipakai musuhnya itu.

Taehyung lalu berdiri dan menatap pantulan dirinya dicermin. Ia menatap dirinya dalam diam. Tangannya perlahan meraba permukaan bibirnya. Bibir yang tadi siang sengaja dia tempelkan pada  bibir ketua Blacksweet.

Senyuman tipis terukir dibibirnya tatkala mengingat kecupan sekilas yang ia berikan pada Jungkook. Kalau boleh jujur,ia mulai ketagihan akan rasa bibir itu. Taehyung berani sumpah kalau rasa bibir itu sangatlah manis,meskipun yeoja itu selalu berucap pedas pada siapapun.

"Astaga,kenapa aku terus memikirkannya? Apalagi tentang bibir sexinya itu?" Monolognya saat kembali mengingat ciuman-ciuman yang pernah mereka lakukan.

"Apa aku menyukainya? Sungguh?" Tanyanya pada pantulan wajahnya di cermin.

Taehyung lantas menggelengkan kepalanya saat sadar dengan apa yang barusan ia lakukan.

"Astaga Kim Taehyung,sadar! Sadarlah Taehyung! Dia musuhmu,jadi mana mungkin kau menyukainya? Kau itu membencinya dan dia juga membencimu,jadi kau harus sadar akan hal itu! Sadarlah!" Ucapnya sambil menepuk pelan pipinya berkali-kali.

"Tapi bibirnya sangat manis! Aish! Aku jadi ingin menciumnya lagi!" Lanjutnya sambil tersenyum aneh,dan jangan lupakan kalau pipinya sedikit merona. Ingat! Hanya sedikit.

"Aish! Lupakan Kim Taehyung! Lupakan! Sadarlah sekarang juga!"

Dan Taehyung terus berkata demikian sampai ia lelah dan akhirnya tertidur dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya.

°

°

°

Jungkook mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari perlahan masuk ke dalam kamarnya.

Jungkook lalu mendudukkan dirinya sambil mengumpulkan nyawanya. Entah mengapa ia merasa kepalanya sedikit berat hari ini.

"Argh!" Jungkook yang semula akan turun dari ranjang,mendadak memegang kepalanya saat pusing tiba-tiba menyerangnya.

Kenapa kelapaku tiba-tiba pusing?-batinnya bingung.

Jungkook masih duduk diatas ranjangnya sambil memegang kepalanya. Saat dirasa pusingnya sudah agak reda,ia bangun lalu beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

15 menit kemudian,Jungkook keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe ditubuhnya. Sejenak,ia melihat pantulan dirinya dicermin. Bibirnya meringis pelan saat tangannya menyentuh lebam dipipinya akibat pukulan Taehyung kemarin.

"Sialan! Namja itu membuat wajah mulusku jadi lecet! Awas kau Kim!" Ucapnya kesal sambil menggebrak meja riasnya.

Jungkook melihat jam yang terpasang manis di dinding kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15,itu artinya bel masuk akan berbunyi 30 menit lagi. Tapi entah kenapa rasa malas tiba-tiba menghampirinya,belum lagi rasa pusing pada kepalanya. Membuatnya dua kali lipat lebih malas pergi ke sekolah.

"Ahh aku malas pergi ke sekolah!" Keluhnya

Tapi,beberapa menit setelahnya ia sadar kalau ayahnya tengah berada dirumah. Jujur saja,ia paling benci jika ayahnya itu sedang berada dirumah. Tak akan kujelaskan apa alasannya,karena kalian pasti sudah tau jawabannya.

Dengan langkah malas,akhirnya Jungkook mengambil seragamnya yang berada dilemari dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

°

Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang