Thirty One

4.7K 415 334
                                    

Sorry karena telat banget updatenya oleh karena itu,chapter ini gue panjangin yeyyy😄😄

Oke selamat membaca🤗

°

°

°

Hari ini,Taehyung tidak masuk ke sekolah. Aku tidak mengerti dengan anak itu. Jika dia marah karena hal kemarin, sungguh! Alasannya tidak ke sekolah benar-benar kekanakan sekali!

Aku terus memikirkan lelaki itu di sepanjang perjalanan aku pulang. Sialan! Kenapa pula aku harus memikirkan dia? Terlalu larut dalam pemikiran bodohku, sampai-sampai aku hampir kehilangan fokusku. Nyaris saja aku menabrak seorang penjual bunga yang hendak menyebrangi jalan.

Jantungku berdetak kencang karena shock mendadak tadi. Ku putuskan untuk menepikan mobilku lalu keluar sejenak.

"Apa yang ku fikirkan?" monologku seperti orang tolol.

Objek pandanganku tertuju pada satu arah yakni sungai di bawah jembatan ini. Jika saja orang melihatku, mungkin mereka pikir aku ingin melakukan ajang bunuh diri disini.

"Kau terlalu muda untuk bunuh diri."

Benar saja bukan? Padahal aku hanya duduk di pagar pembatas saja, tidak berbahaya kan? Aku menoleh ke arah sumber suara. Bertanya-tanya siapa pria sok tau yang menyelutuk asal tentang diriku tadi.

"Paman? Kenapa bisa ada disini?"

Aku kebingungan saat mendapati ayah Taehyung berada di tempat seperti ini. Paman Kim tersenyum lebar,mirip seperti Taehyung.

"Mobil paman mogok saat hendak pulang ke rumah. Jadi paman bermaksud naik taksi saja. Tetapi kebetulan sekali kau disini. Ayo, antarkan aku ke rumah, bocah!"

Aku memutar bola mataku malas. Tidak ayah, tidak anak, ternyata sifatnya sama saja menyebalkannya.

Akhirnya disinilah aku, di depan rumah keluarga Kim. Aku berharap tidak bertemu Taehyung untuk saat ini. Walau sejak tadi aku begitu penasaran dengan ketidakhadirannya.

"Paman? Taehyung... Kenapa dia tidak masuk hari ini?"

Ayah Taehyung menoleh kepadaku saat hendak turun dari mobil. Ia mengedipkan matanya jenaka.

"Jika kau ingin tau, maka turunlah dulu. Bocah nakal itu sedang terkapar di kamar tidur."

Mataku membola secara spontan. Hey! Taehyung sakit? Dengan segera aku mengangguk, mengikuti langkah paman Kim memasuki rumah.

Jika saja waktu bisa ku putar ulang kembali, aku memilih tidak masuk kesini! Aku mendapati Tzuyu dan juga Hoseok berada di dalam sini. Bibi Kim terlihat begitu senang atas candaan yang Tzuyu lontarkan. Aku tersenyum kecut ke arah Hoseok yang memandangku dengan terkejut. Mungkin melihatku tersenyum adalah hal baru baginya.

"Hai, Bibi."

"Oh! Hai Jungkook! Bibi merindukanmu." Aku terkekeh melihat tingkah bibi Kim. Dapat ku lihat kilatan tidak suka dari mata Tzuyu saat melihat interaksi kedekatanku dan Bibi.

"Jungkook menolongku di jalan. Untung saja ada dia, jadi uangku masih aman karena tidak jadi menaiki taksi."

Aku berdecak mendengar ucapan Paman Kim, apalagi ketika dia tertawa terbahak.

"Oh! omong-omong, siapa ini?"

"Ah, perkenalkan... nama saya Tzuyu dan ini Hoseok. Kami temannya Taehyung, Paman."

"Aigoo, Kenapa kalian mau berteman dengan bocah nakal ini?"

"Ayah!"

Aku menoleh kearah Taehyung. Dia kelihatan tidak suka dengan candaan ayahnya. Mata kami bertemu, aku hendak memberikan senyuman padanya, namun kuurungkan karena ia menatapku berbeda. Pandangannya begitu tajam dan menusuk. Tidak pernah ia menatapku begini, kecuali saat kami masih terlibat perang antar genk dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang