Thirty

2.4K 249 69
                                    

#note : chapter ini ditulis berdasarkan sudut pandang Jungkook a.k.a Jungkook Pov

Sungguh entah sial apa yang mengikutiku hari ini. Choi Vernon berdiri di hadapanku. Ingatan malam itu langsung terputar di kepalaku sampai rasanya aku ingin muntah. Aku tidak tau apa motif lelaki ini menghalangi jalanku. Aku mencoba memasang wajah setenang mungkin.

"Mau apa kau?"

"Jungkook... Aku ingin meminta maaf_"

"Berhenti berpura-pura brengsek!"

Aku tau, anak ini hanya berpura-pura baik. Dia akan melakukan hal yang sama lagi. Aku takkan termakan omongan busuknya lagi.

"Kenapa Jungkook? Kau takut aku akan melakukan hal seperti kemarin lagi?"

Seringai mengejeknya sudah cukup membuatku paham apa yang ada dalam kepalanya. Ku tepis tangannya yang mencoba menyentuh daguku. Ingin sekali ku banting tubuhnya sekarang juga. Namun aku sedang enggan membuat masalah hari ini.

"Jika kau ingin membalas dendammu, lakukan cara yang lebih terhormat sebagai seorang lelaki." Ejekku. Aku tidak peduli ia merasa kesal akan ucapanku. Yang terpenting aku sudah berhasil membuatnya merasa kesal.

°

°

°

Aku menyusuri jalanan Seoul seorang diri. Penat yang kurasa mulai menghilang sedikit demi sedikit. Hingga saat malam mulai menjemput, aku memutuskan untuk kembali ke rumah. Sesuatu mengejutkanku, sebuah paket lagi. Dengan terburu-buru kubuka kotak tersebut. Isinya masih sama, surat ancaman yang sengaja dibuat agar aku terpuruk dengan semua rasa bersalahku. Puluhan fotoku dan juga Jaewon oppa.

'Sebentar lagi, aku akan menemuimu. Pembalasan akan terlihat menyenangkan Jungkook.'

Kutepis segala pemikiran buruk yang menghantuiku. Jikalau benar itu Jaewon oppa, tidak masalah asalkan ia mau memaafkanku.

°

°

°

Hari ini adalah hari lomba musik dilaksanakan. Acara ini diadakan untuk pengumpulan dana korban bencana alam yang terjadi di daerah Jeju beberapa minggu yang lalu. 

Dan sekarang aku terjebak diantara orang-orang yang membosankan. Bagaimana tidak? Sekarang,aku duduk sendirian di kursi penonton karena semua teman-temanku sibuk mempersiapkan penampilannya di backstage. Memang,ada beberapa siswa yang duduk disekitarku tapi aku enggan bergabung dengan mereka.

Aku menoleh saat seseorang tiba-tiba duduk disebelahku. Aku berdecak malas saat melihat siapa orang tersebut.

"Hai,Jungkook." Sapa orang tersebut dengan senyum idiotnya.

"Ini masih pagi,Kim! Jangan mengangguku!"

"Siapa juga yang menganggumu? Aku hanya menyapamu."

"Diam! Cepat pergi sana! Jangan duduk disini!" Usirku.

"Hey,tidak ada larangan untuk duduk disini! Jadi aku bebas duduk dimana saja,termasuk di sampingmu." Aku menginjak kakinya saat dia sengaja menyenggol bahuku. Aku tidak peduli saat ia mengeluh karena injakan kakiku.

Setelah pertengkaran kecil tersebut,baik aku maupun Taehyung sama-sama diam. Taehyung beberapa kali mencuri pandang padaku,dan aku sadar akan hal itu. Tapi aku diam dan mencoba untuk tidak peduli. Namun tak bisa dipungkiri kalau hatiku senang dengan perilakunya itu. Sebelumnya banyak yang melakukan hal itu padaku,tapi baru Taehyunglah yang berhasil membuat jantungku berdebar hanya karena tatapan matanya. Dan jika boleh jujur,aku merasa sudah terjerumus ke dalam pesonanya.

Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang