Twenty Seven

2.2K 261 71
                                    

Are you miss me😂😂😂

°

°

°

Tzuyu mengintai kediaman Jeon dari jarak jauh. Seulas senyum licik terpatri di bibirnya. Rencana Vernon benar-benar briiliant menurutnya. Memancing musuh dengan sesuatu yang berharga dari miliknya. Terdengar klasik, namun sepertinya itu berhasil karena kini Jungkook berjalan terburu menuju mobilnya.

Alih-alih merasa begitu senang, Tzuyu justru merasakan suatu keganjilan. Rasa penasaran membebani pemikirannya tentang siapa sosok masa lalu Jungkook yang dimaksud Vernon sebenarnya. Namun siapa yang peduli? Yang terpenting dengan ini Jungkook akan hancur, itu yang ia inginkan sejak dulu.

Vernon sengaja mengirimi Jungkook pesan. Mengatakan jika ia adalah 'teman lama' yang dimaksud yeoja itu. Reaksi luar biasa,Jungkook terpancing dengan mudah. Sepertinya pemuda itu tidak curiga sama sekali. Jika sang mangsa telah masuk ke dalam perangkap, maka tinggal menjalankan misi utama mereka.

"Dengan cara apa menghancurkannya? Jeon Jungkook takkan tumbang hanya karena pukulan." Seringai Vernon melebar, saat mendengar pertanyaan Tzuyu. Ia mendekatkan wajahnya pada yeoja berwajah cantik itu.

"Harga diri adalah hal terpenting di hidupnya. Aku akan menghancurkan harga dirinya, dengan demikian kesombongan Jungkook akan hancur." Tzuyu masih tak mengerti akan perkataan Vernon tersebut.

"M-maksudmu... Kau akan_"

"Mungkin mencoba tubuhnya sekali takkan masalah bukan? Aku yakin, Jeon Jungkook akan merasa hancur."

Tzuyu tersentak dari lamunannya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Perkataan Vernon tentang rencana busuknya membuat Tzuyu bergidik ngeri. Terlalu lama berkutat dengan pemikirannya, ia sampai lupa jika Jungkook sudah pergi menjauhi kediamannya. Tzuyu segera menghubungi Vernon di markas utama.

°

°

°

Jungkook Mengendarai mobil dengan pemikiran berkecamuk. Deretan pesan singkat yang ia terima tadi membuatnya diliputi perasaan senang namun juga bimbang. Sejujurnya ia merasa kebingungan, hampir tiga tahun berlalu dan baru kini Jaewon menghubunginya?

'Hai Kookie? Bagaimana kabarmu? Aku sedang di Seoul sekarang. Bisakah kita bertemu? Aku ingin membicarakan satu hal. Temui aku di Dionysus café di daerah Hongdae. Aku merindukanmu, Jaewon.'

Jungkook tesenyum tipis, ia akan meluruskan masalah yang belum ia selesaikan sebelumnya.

CKIITTTT...

Terlalu asyik dalam dunianya, hingga fokusnya hampir buyar. Jantung Jungkook berdetak cepat saat menyadari jika ia hampir menabrak seseorang. Dengan cepat Jungkook keluar dari mobilnya, ia ingin melihat keadaan seseorang yang hampir menjadi korban tabrakannya.

"Ommo! Bibi Kim?"

Wanita paruh baya itu terkejut melihat kehadiran Jungkook. Ia bersusah payah bangkit dengan bantuan Jungkook. Wajah nyonya Kim terlihat pucat. Melihat hal tersebut, Jungkook segera membawa wanita itu duduk di depan pertokoan. Orang-orang yang semula ramai mulai membubarkan diri.

"Maafkan aku, bibi. Aku terlalu terburu-buru."

"Tidak apa-apa, bibi hanya terkejut."
Jungkook menatap nyonya Kim dengan rasa bersalah. Ia tersenyum tipis saat wanita itu menepuk tangannya pelan.

"Ibu! Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?!"

Jungkook terkejut saat Taehyung datang secara tiba-tiba dengan menenteng plastik belanjaan. Penampilannya benar-benar berbeda dari Taehyung yang biasanya. Ia hanya mengenakan kaos polos berwarna biru dengan celana jeans hitam selutut dan sendal jepit. Jika keadaannya memungkinkan, mungkin Jungkook akan mengejek Taehyung habis-habisan. V si anak berandalan yang patuh terhadap ibunya.

Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang