Twenty Nine

2.4K 237 120
                                    

Ibu Taehyung terlihat senang mendapati Jungkook datang bersama tiga temannya. Suasana rumah mereka jadi tampak ramai. Seokjin terus berbincang dengan ayah Taehyung mengenai olahraga dan kejahatan kriminal,maklum saja selain ia suka olahraga,saudaranya juga ada yang berprofresi sebagai polisi. Tuan Kim begitu senang karena memiliki teman bicara yang klop. Sedangkan Yoongi,anak itu sibuk membantu nyonya Kim di dapur,entah untuk memotong bahan makanan atau hanya sekedar menonton saja.

'Dasar penjilat!' setidaknya itulah batin seseorang yang kini menatap tiga tamu tak diundang itu dengan geram.

Lain halnya dengan Seokjin dan Yoongi,Yunhyeong justru sibuk duduk di sebelah Jungkook. Mereka bercerita-entah apa-dengan sangat seru. Taehyung terdiam di dapur, membantu ibunya memasak. Ia terjebak dengan pisau dapur dan semangkuk sayuran yang harus di potong.

"Taehyungie, potong yang benar! Nanti tidak enak di pandang jika potongannya tak beraturan seperti itu!" Yoongi menahan tawanya saat nyonya Kim memarahi Taehyung karena tidak rapi memotong sayurannya.

Taehyung menghela nafasnya kasar. Ia memotong wortel dengan keahliannya. Sang ibu tersenyum saat Taehyung kembali fokus. Namun itu tak berlangsung lama karena Jungkook tertawa keras, mengalihkan fokusnya. Tak menyadari jika ia telah mengiris jarinya.

"Astaga! Tanganmu!" Pekikan nyonya Kim membuat atensi orang-orang di ruang tengah kembali kepada tiga orang di depan sana.

"Aish! Darahmu mengenai sayurannya kan?" Omel ibu Taehyung. Taehyung menggeram.

Bukannya mengkhawatirkan jariku, malah mengkhawatirkan sayuran!

Taehyung meninggalkan dapur, berjalan menaiki tangga menuju lantai atas. Tak ia hiraukan teriakan sang ibu yang menyuruhnya turun.
Lelaki itu membanting tubuhnya diatas ranjang. Ia meringis saat melihat ujung telunjuknya sobek dan mengeluarkan darah. Perih sekali rasanya. Tetapi ia sama sekali tak berniat membersihkannya. Ia hanya tak ingin berada dibawah seperti orang tolol.

Melihat tawa Jungkook saat bersama Yunhyeong membuat dadanya sesak. Jungkook pernah tertawa saat bersamanya, namun bukan tawa lepas saat bersama Yunhyeong. Memikirkan hal itu membuat kepalanya sakit. Ia memutuskan untuk tidur lalu bangun saat makan malam tiba.

°

°

°

Taehyung turun ke bawah dengan wajah segar. Ia telah mengganti pakaiannya dengan kaos tanpa lengan berwarna hitam dan juga celana rumahan berwarna senada. Ia menyisir rambutnya yang masih basah dengan jemarinya.

Jungkook menatapnya lama sekali,entah apa yang ada difikiran yeoja manis itu. Namun saat pandangan keduanya beradu,si yeoja buru-buru mengalihkan perhatiannya lagi ke arah Yunhyeong.

Makanan enak sudah tersaji diatas meja. Tuan Kim duduk di bangku utama, disisi kanannya ada Seokjin, disisi kirinya nyonya Kim. Lalu, disebelah sang ibu ada Jungkook lalu Yunhyeong,sedangkan Yoongi duduk diantara Seokjin dan Taehyung. Taehyung berdecak melihat Yunhyeong yang sepertinya terus menempeli Jungkook seperti perangko sejak tadi. Taehyung duduk dihadapan Yunhyeong,padahal ia inginnya berhadapan dengan Jungkook.

"Aigoo, pangeran baru saja bangun tidur." Godaan Tuan Kim membuat Seokjin,Yoongi dan Yunhyeong hampir saja meledakkan tawa mereka.

"Ayah, berhenti mempermalukanku." Desis Taehyung tidak suka.

"Kau tidak sopan, meninggalkan tamumu dengan cara tidur seperti itu." Komentar ibunya. Taehyung memutar bola matanya malas.

"Sudahlah, aku lapar. Bisakah kita makan saja?" Protes Taehyung.

Love Yourself  (VKook_Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang