12 April 2005
Aku atau Melati?
Angkasa sekarang sedang sibuk mengurus seekor anjing bichon frise yang aku hadiahkan padanya beberapa minggu yang lalu, dia beri nama anjing itu Melati, padahal anjingnya berjenis kelamin laki - laki. Dia sangat antusias melihat perkembangan Melati dengan sangat pesat, anjing itu menarik semua perhatian Angkasa, dia jadi suka berada dirumah lebih lama dan menghabiskan waktu dengan Melati seharian jika ada waktu luang.
Siang itu aku baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhir dan ingin segera bergegas pulang ke unitku tapi Angkasa sudah berada disana diparkiran fakultasku dengan bersandar santai dikap CX-5 kesayangannya.
"Ko gak ngabarin aku dulu kalo mau jemput hari ini?" Tanyaku saat sudah tiba dihadapannya.
Angkasa beranjak dan mencubit pipiku pelan. "Biar kejutan, soalnya ada yang cemburu sama Melati akhir - akhir ini."
"Hah? Siapa deh?"
"Kamu lah masa Alhena, dia kan termasuk bucinnya Melati." Katanya sembari membawaku kedalam mobilnya.
Angkasa masih tertawa renyah sementara aku sudah setengah mati menahan rasa kesal pada pria disampingku ini.
"Kenapa sih ketawa terus? Keselek baru tau rasa!" Aku mendengus kesal.
"Abisnya kamu lucu banget. Posesif gitu sama aku. Kan jadi gemes."
"Mananya yang posesif sih Angkasa? Aku bahkan gak ngelakuin apa - apa." Jawabku sembari mendelik sebal kearahnya.
"Iya - iya kamu gak ngelakuin apa- apa, cuma uring - uringan 'Ka, kenapa gak ke apart aku?' 'Ka, kok lama sih balesnya?' 'Angkasa udah gak mau aku masakin lagi ya?' 'Kenapa main sama Melati terus sih?' Daaaaaan masih banyak lagi." Ujarnya dan kembali tertawa terbahak.
Aku melebarkan mataku dan mencubit lengan Angkasa dengan keras. "Kapan aku bilang gitu?!"
"Mau lihat chat kamu di line?"
Aku berdecak, "Jangan jahil gitu bisa kan Angkasa?"
"Iya iya princess, i'm sorry. Kamu gemesin banget lagian. Melati aja dicemburuin." Katanya sambil tertawa jenaka.
Angkasa memang sangat menggemaskan jika sedang menggodaku seperti ini, aku memutuskan untuk diam dan tidak membahas Melati lebih jauh.
"Anyway, aku minggu depan ada acara ke Bali. Sama tim animal rescue. Ikut ya?" Dia menoleh sekilas ketika bertanya.
Aku diam sepersekian detik.
"Ko tumben dadakan?"
"Iya, soalnya mau ada konferensi sama garda satwa gitu. Dis, ya ikut yaa?"
"Aku gak libur lah ngaco."
"Aku juga enggak. Tapi ngambil jatah bolos. Selesai acara kita main ke Lombok. Mau yaaa? Aku udah booking tiket."
"Main booking aja, lagian belum tentu akunya bisa."
Angkasa mulai mengeluarkan jurus andalannya. Apalagi jika bukan merengek. "Nanti disana gak ada Melati aku milik kamu loh Dis."
Aku seketika tertawa, lelaki disampingku ini benar - benar luar biasa! Bisa - bisanya bicara seolah - olah anjing peliharaannya itu adalah selirnya. Hmm atau aku yang malah dia anggap sebagai selir?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, Angkasa✅
AléatoireCatatan sederhana tentang hari - hariku, bersama Angkasa.