Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)
Happy Reading…
Masa lalu
Devan memasuki sebuah club malam yang terkenal di Jakarta. Sudah lama ia tidak menghabiskan waktu club sampai pagi. Sejak tadi siang ia belum pulang ke rumah, fikiran kacau saat ini. Masalahnya dengan gadisnya belum selesai di tambah Amel masih marah dan kecewa padanya.
Dentuman musik begitu kencang, kerlap-kerlip keindahan malam menyapa setiap insan yang berada disana. Devan berjalan menembus kerumunan orang yang sedang asyik menari di atas dancefloor.
"Dev!" panggil Mario seraya melambaikan tangan.
Devan duduk di samping Raka memasang wajah datarnya saja. Mood sedang tidak baik sekarang. Satu-satunya jalan untuk menenangkan diri hanya di club.
"Tumben lo ke sini" ucap Alan setengah mabuk.
"Vodka, dua" ucap Devan pada seorang bartender.
"Gimana masalah lo? Udah kelar?" Raka bertanya.
Devan menggeleng lemah.
"Lo yang sabar, cewek emang gitu kalo udah ngambek pasti lama yang penting lo terus perjuangin sampai dapet maaf dari dia" ujar Mario menasehati.
"Gue gak yakin dia maafin gue"
"Kok lo jadi lemah gini sih!? Mana Devan yang gue kenal! Cuma gara-gara cewek lo jadi lemah kaya gini!"
"Gak usah ikut campur urusan gue!"
"Gue gak suka lo putus asa gitu aja! Ayolah Devan cewek-cewek bisa lo luluh sama lo apalagi Amel"
"Amel beda dari yang lain"
"Gue yakin kalo lo mau berjuang lebih keras lagi. Lo pasti bakal dapat maaf dari dia seperti dulu"
"Gak ada usaha yang menghianati hasil"
"Kalo lo mau kita siap bantuin lo" timpal Raka.
"Gak usah"
"Kita nikmat malam ini" ujar Alan sambil merangkul cewek yang berpakaian mini.
"Wihh! Dapet aja tuh cewek" celetuk Raka.
"Bagi-bagi lah,"
"Tumben ada yang mau sama lo"
"Heh!? Gini-gini gue banyak yang naksir" sargah Alan.
"Termasuk nenek-nenek" seketika semuanya tertawa melihat muka Alan menahan malu.
Sepulang sekolah Devan dan teman-temannya melanjutkan perjalanan menuju base camp mereka. Ditengah perjalanan mereka, ralat Alan melihat seorang nenek yang ingin menyebrang jalan. Seketika jiwa kemanusiaan beronta-ronta akhirnya Alan menolong nenek itu. Namun nasib baik tidak memihak kepadanya nenek itu terpesona oleh Alan selama seminggu nenek itu berhenti depan sekolah mereka menunggu Alan keluar bersama motornya. Dan semenjak kejadian itu Alan terus di cemooh oleh teman-temannya.
"Anjir! Diam lo semua!" ketus Alan. Cewek yang tadi kini berada di pangkuan Alan dan bergelayut manja.
"Yaelah, canda doang kali baperan amat lo" celetuk Mario
"Lagi PMS lo, sensian" cibir Raka.
"Ardan kemana ya, tumben gak kesini,"
Mendengar itu kedua tangan Devan mengepal kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅
Подростковая литература[BEBERAPA PART DIPRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Akibat masa lalunya yang kelam membuat cewek dingin, cantik, cerdas takut memulai hubungan baru memutusakan untuk backstreet. Cowok populer disekolah dan terkenal seorang badboy membuat semua wanita...