Chapter 15

6K 292 713
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...

Don't judge by cover!

Seperti yang sudah di janjikan sebelumnya. Devan akan mengikuti balapan liar, sudah lama ia tidak mengikuti balapan liar. Terakhir ia mengingat balapan liar sekitar satu bulan yang lalu. Tentu saja ia mengikuti balapan ini tanpa sepengetahuan Amel. Pernah sekali ia nekat balapan liar dan saat Amel mengetahui itu, gadisnya sangat marah dan tidak mau bicara denganya selama bebarapa minggu. Dan dengan berbagai cara Devan dapat merajuk gadisnya dengan catatan tidak mengulanginya untuk kedua kalinya.

Devan dengan jaket kulit hitam berjalan mendekati teman-temannya yang sudah datang terlebih dulu.

"Wih! Bos kita tampan sekali rupanya" celetuk Mario dengan logat batak.

"Memang selalu tampan lah" sambung Raka.

"Kaya gue" timpal Alan mendapat toyoran dari Mario.

"Tingkat kepedean lo tinggi juga" sindir Mario.

"Halah! Bilang aja lo semua iri kan" balas Alan seraya menyisir rambut kebelakang.

"Najis!" ucap mereka bersamaan.

"Lo udah siap, Dev" ucap Ardan seraya menepuk bahu Devan secara jantan.

Devan mengangguk.

"Yoi! Lo harus menang demi kita semua" ujar Galih.

"Hooh! Gue gak mau Arka terus anggap kita remah" sahut Raka.

"Ck, lo berdua kaya gak tau Devan aja. Seberapa liarnya dia di dunia balapan" sahut Alan menaik turunkan alis.

"Dan lo semua tau betapa liciknya Arka" ucap Ardan.

"Pokoknya lo harus hati-hati sama tuh anak" pesan Mario.

Devan berdecak. "Bacot lo semua"

"Yaelah, sensi amat lo" celetuk Alan.

Tak lama ada cewek dengan baju ketat dan rok mini yang menutup sebagian pahanya berjalan menghampiri mereka memberitahu bahwa perlombaan akan dimulai dalam sepuluh menit lagi.

"Beh, body mantep juga"

"Ih, ngeri gue liatnya"

"Pantatnya bohay bro haha"

"Mantul juga nih cewek"

"Kuatkan iman hambamu ini ya Allah"

"Astagfirullah, mataku yang suci ini telah ternodai" ucap Alan mendramatisir dan mendapat toyoran dari mereka.

"Sok polos lo bangsat!" cibir Raka.

"Hooh, biasanya juga gak kedip liat cewek bohay dikit" timpal Mario.

"Gak yakin gue dia mau tobat" tambah Gibran.

"Ya Allah, temenya mau tobat tuh dukung" gerutu Alan.

"Alah! Tobat apaan lo" sahut Raka seraya menoyor Alan.

"Hari ini tobat paling besok ngelakuin lagi" balas Mario.

"Lo semua pada suudzon mulu sama gue" ucap Alan tak terima.

"Lah? Emang bener kan" sahut Raka tak mau kalah.

"Tadi apa lo bilang? Gue gak kedip liat cewek bohay dikit? Ya, emang bener sih" cengir Alan.

"Yaelahh, si bangsat minta ditabok" sahut Gibran.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang