Chapter 26

4.1K 178 389
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...

Aku minta maaf yang sebesar-besarnya karena akhir-akhir ini jarang up, mohon pahami kesibukan aku yaa!!

Tapi aku janji setelah semuanya selesai, bakal sering up lagi kaya dulu!

––––

Minggu pagi di habiskan Amel untuk bersantai-santai ria di rumah. Rumah terlihat sepi lantaran Rena dan Nathan sedang pergi ke luar kota. Ya, sebagai istri yang baik sudah seharusnya Rena mengikuti kemana pun Nathan pergi.

Oke, back to topic Amel sudah bangun pagi-pagi hanya memasak brownies resep barunya. Dan merebahkan tubuhnya di sofa sambil memakan beberapa snack. Meski seringkali memakan snack dengan porsi yang cukup banyak, badan Amel tidak bertambah gemuk sedikit pun. Hari minggu benar-benar hari yang menyenangkan.

Seperti saat ini, Amel tangah duduk di sofa panjang dan kakinya sengaja di selunjurkan sambil memakan snack yang sengaja ia stock di rumah hanya untuk dirinya, dan jangan lupakan kartun berwarna kuning kotak yang ia tonton.

"Yah! Abis," Amel memandang sendu snack ring yang menjadi snack terakhirnya.

"Duh, kenapa pake habis segala sih! Udah tau gue males beli ke supermarket depan, makanya gue stock banyak. Perasaan gue baru--" Amel memandang 8 bungkus snack dan 5 kaleng soda yang berceceran di lantai.

"Ihh, masih laper," gumamnya sambil mengusap perut nya.

"Bang Varo mana sih?!" Amel menatap kamar Varo yang terlihat gelap. "Tuh anak pasti belum bangun,"

Dengan langkah cepat Amel berangsur menuju kamar Varo.

"Bang Varo bangun!! Woi kebo banget sih lo?!" Amel mendengus karena tidak mendapat jawaban dari Varo.

"Pokoknya gue gak mau tau, lo harus beliin gue makanan di supermerket depan atau--" Amel menggantung ucapanya, melihat reaksi Varo. "Gue kasih tau bunda kalo lo gak pulang semalam dan lo mabuk."

Tidak ada respon.

Amel berdecak. "BANG VARO BANGUN!!!!!" teriak Amel tepat di telinga Varo.

Varo menggusap telinganya dengan kasar, beraninya mengusik tidur seorang Alvaro. "Apa-apaan sih lo?! Gue masih ngantuk,"

"Bodo. Pokonya lo harus beli-in gue makanan di supermarket depan" ucap Amel sambil berkencang pinggang.

"Ogah" Varo membalikan badan memunggungi Amel.

Amel tersenyum misterius. "Bener lo gak mau"

"Hmm"

"Yaudah, gue tinggal telefon bunda terus bilang semalam lo mabuk."

1 detik

2 detik

3  detik

"Eh! Jangan Amel sayang, adik gue yang paling imut" ucap Varo menekan di akhir kata.

 Melihat itu Amel terkikik geli. Tentu saja ia masih mengingat betul kejadian semalam, dimana Varo pulang dengan keadaan mabuk dan mengerang nama...

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang