Chapter 45

2.1K 93 8
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...
   

Setelah hampir dua puluh menit mereka berbincang Dinda pamit karena pacarnya sudah menunggu di parkiran, katanya. Entahlah Amel tidak tahu jika adik dari sang kekasih sudah punya pacar, mungkin karena mereka jarang bertemu.

Amel menghembuskan nafasnya lalu bangkit namun belum melangkah seseorang manggil namanya, mau tidak mau ia balikan badan.

"Kok lo bisa di sini?" tanya Amel heran.

"Seharusnya gue yang nanya, lo ngapain di sini?" Farel mengulangi pertanyaan yang sama.

"Devan rawat di sini."

"Devan? Dia sakit?"

Amel mengangguk cepat, "Kecelakaan, udah membaik sih."

"Bagus lah, "

"Sekarang giliran lo jawab pertanyaan gue, lo ngapain di sini?" tanya Amel lagi.

"Oh itu, temenin mama check up ya biasa lah faktor umur." ucap Farel di iringi kekehan.

"Farel ayo pulang, mama udah selesai." ucap seorang paruh baya berjalan kearah mereka.

"Ini temen kamu? Wah! Cantik ya!" serunya ketika melihat Amel.

Amel tersenyum canggung, menanggapi.

"Ini Amel, temen Farel di sekolah." Farel memperkenalkan Amel.

Wanita itu memegang kedua bahu Amel sembari tersenyum lebar, "Kamu tau? Tante seneng banget ketemu sama kamu, tante gak punya anak perempuan kamu mau ya jadi anak tante?" tanya wanita itu binar bahagia.

"Ma..."

"Rel, mama gak bicara sama kamu!" kesalnya.
Amel hanya tersenyum kikuk, sejujurnya ia binggung harus merespon seperti apa.

"Gimana kamu mau ya?" tanyanya lagi.

Amel manatap Farel dan mamanya secara bergantian, Farel menggeleng tanda tidak setuju dengan permintaan mamanya, namun di satu sisi ia tidak bisa menolak keinginan wanita paruh baya itu.

"Iya tan, " jawab Amel akhirnya.

Mendengar itu tentu saja mama Farel tersenyum senang, ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan nya, Amel bisa melihat itu.

"Mel––"

"Rel, besok ajak Amel makan siang di rumah ya nanti mama masakin makanan yang banyak buat kamu sayang. Ah iya, jangan panggil tante mulai sekarang kamu panggil mama, oke sayang?" ucapnya.

Mau tak mau Amel mengangguk menanggapi itu, ini kali pertama mereka bertemu jadi wajar saja ada kecanggungan antara mereka.

"Mama inget kata dokter tadi, mama harus banyak istirahat." balas Farel.

Wanita itu memutar bola matanya. "Mama emang tua, Rel tapi mama masih punya jiwa muda." ia menatap anaknya. "Abis ini kita ke mall ya mama udah lama gak belanja make up."

"Ma––"

"Enggak boleh protes!" ia kembali menatap Amel. "Mama boleh cium kamu?" tanyanya.

Meskipun sempat ragu Amel tetap mengiyakan.

"Mama pamit ya sayang, besok Farel jemput kamu iya kan Farel? "

"Iya ma, "

Amel tersenyum kecil sambari melihat kepergian Farel dan mamanya, jujur saja Amel tidak biasa dalam situasi seperti tadi.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang