Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)
Happy Reading...
"Mel bangun! Siapa yang lakuin ini sama lo?! Bangun! Ayo bangun!"
Angga mengecek suhu badan Renata ternyata sangat panas, bibirnya bergetar kakinya sedikit di tekuk muka pucat pasi kondisinya saat ini jauh dari kata baik.
Astaga! Siapa yang melakukan ini?
Tanpa sadar Angga mengepalkan tangannya, bagaimana seseorang berani berbuat seperti ini di area sekolah?
Angga tidak habis fikir, mengapa semua siswa membenci gadis itu. Renata tidak berlaku melebih batas menurut masih di tahap wajar wajar saja.
Ini bukan kasus pembullyan lagi lebih ke kriminal. Tidak bisa di biarkan terus menerus, itu sama saja menyakiti Renata. Apa yang sebenarnya motif mereka melakukan itu?
"Badan lo panas banget." Angga melepas kemeja sekolahnya dan memasangkan tubuh mungil cewek itu.
"Ren, bangun! Ini udah malam sampai kapan lo di sini?! Ren, bangun lo bisa masuk angin?!" Angga terus menepuk pipi cewek itu. "Lo denger gue 'kan? Ayo bangun, Ren?!" usaha demi usahan Angga lakukan demi membangunkan cewek itu, setidaknya Angga masih punya sedikit hati tidak meninggalkan cewek itu. Akhirnya Angga bisa bernafas lega melihat mata Amel di buka perlahan.
"Untung lo bangun, jadi gak nyusahin gue," decak Angga.
Renata mengerjap melihat sekelilingnya ternyata masih berada di tempat sama. Rasanya seluruh badannya terasa pegal semua entah sudah berapa lama dalam posisi seperti ini.
"Udah?"
Renata menyerngit menggeserkan badannya dan menekuk kedua lututnya. Takut. Ia sungguh takut berdekatan dengan cowok tidak ia kenal apalagi dalam kondisi seperti ini menambah cap buruk di mata cowok itu.
"Sorry," tangan Angga bergerak melepaskan lakban di mulutnya dengan sangat hati -hati.
Setelah sekian lama hanya menatap cowok di depannya, akhirnya membuka suara. "K-kak Angga?"
"Iya ini gue, siapa yang buat lo kaya gini, Mel? Lo bilang sama gue, ini gak bisa di biarin gitu aja. Keterlaluan beraninya sama yang lemah." decih Angga.
Renata tidak dapat membalas perkataan Angga mana mungkin ia membocorkan soal ini. Dia tidak mau merusak hubungan Angga dan Nadya, meski dirinya tahu Nadya tidak serius dalam hubungan itu. Tapi.....ya sudahlah!
"Woi!! Lo ngelamunin apa hah?!" Angga tertawa jahil. "Jujur sekarang sama gue, siapa yang tega ngelakuin ini sama lo?"
"A-aku....aku....aku....hachim--hachim---hachim." Renata mengucek hidungnya yang memerah.
"Lo sakit, Mel badan lo panas," Angga ikut prihatin dengan kondisi Renata saat ini.
"Boleh minta tolong buka ikatan ini," ucap Renata pelan.
Setelah ikatan itu terbuka, Angga merogoh saku celananya lalu mengelap wajah Amel dengan penuh ke hati-hatian. "Lo mau pulang dalam kondisi kaya gini?"
Renata menundukan kepala, semua ucapan Angga ada benarnya mana mungkin ia pulang dalam keadaan baju setengah robek bahkan sudah tak berbentuk. Persekian detik Renata melotot dengan cepat menutupi area dadanya. "Tutup mata."
Angga berdecak, "Gue gak nafsu kali lagian lo tepos,"
Mendengar itu Renata semakin melotot sempat-sempatnya dalam keadaan seperti ini berfikir seperti itu. Dasar mesum!
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Akibat masa lalunya yang kelam membuat cewek dingin, cantik, cerdas takut memulai hubungan baru memutusakan untuk backstreet. Cowok populer disekolah dan terkenal seorang badboy membuat semua wanita...