i

5.8K 501 33
                                    

"Felix, itu temennya diajak makan dulu!"

Gerakan tangan di atas keyboard terhenti. Felix merenggangkan badan sebelum matanya tertuju pada temannya yang tengah melakukan hal yang sama.

"Jin, kuy makan dulu."

Keduanya berjalan beriringan menuju dapur dan senyum dari ibu Felix-lah yang pertama terlihat. Setelahnya saling duduk kemudian mengambil lauk kesukaan masing-masing dan mulai makan.

"Jadi ini yang namanya Hyunjin?" Nyonya Lee bertanya dengan mata berbinarnya tertuju pada Hyunjin.

"Hehe, iya, Tante. Saya Hyunjin," disela makan, Hyunjin tersenyum manis.

Pun Felix hanya terdiam melihat interaksi keduanya, sibuk mengunyah daging kesukaannya.

"Tante banyak denger tentang kamu," lanjut Nyonya Lee, "katanya peringkat dua, ya? Terus sempet ikut lomba matematika tingkat nasional?"

Kunyahan Felix terhenti. Matanya melirik Hyunjin yang ternyata melakukan hal yang sama. Keduanya merasakan atmosfer yang tidak mengenakkan.

"Ya, begitulah, Tante. Lagi beruntung aja waktu itu," Hyunjin menjawab, tepat setelah menelan daging.

"Ey, beruntung apanya," tak disangka, Nyonya Lee memberi beberapa potong daging tambahan untuk Hyunjin, "namanya anak pintar dan banyak usaha ya begitu nasibnya. Ayo makan yang banyak, jangan sungkan."

Felix bukannya tidak peka namun ia tahu bahwa tatapan ibunya jatuh kepadanya. Ia hanya tidak mau melihat dan memilih melanjutkan makan sembari merutuk dalam hati.

Harusnya aku tidak perlu mengenalkan Hyunjin ke mama

°°°

Masih pemanasan dulu  

Voices ; Lee Felix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang