ii

3.7K 422 46
                                    

Kantin adalah tempat sempurna melepas penat pasca ujian. Makanya kaki Felix secara otomatis melangkah menuju sana. Langkah semakin cepat begitu melihat antrian panjang. Felix tidak suka menunggu, ia lapar dan ingin segera makan.

"Sung, minggir, kamu bau," Felix bercanda begitu mendapat makanannya dan duduk bersama Jisung, salah satu temannya, "ga mandi, ya?"

Jisung, yang mendapat fitnah dari Felix, menatap Felix sengit, "minta disembur, ya?"

Felix hanya tertawa namun hanya sebentar. Ia melihat Hyunjin yang datang bersama Seungmin. Melihat banyaknya daging--padahal miliknya juga sama--di nampan Hyunjin, segeralah Felix mencomot beberapa.

"Beneran minta disembur, ya."

Felix langsung heboh tatkala Seungmin nampaknya bersungguh-sungguh. Buktinya ia langsung membuka botol jusnya dan bersiap untuk menyiram Felix. Aneh, padahal yang dirugikan adalah Hyunjin tetapi yang ngamuk justru Seungmin.

"Engga, woy! Awas, bahaya itu. Nanti ga bisa ilang, woy! Seragam kita putih! WOY!" Felix berteriak heboh tatkala satu tetes jus berhasil mengenai seragamnya.

"Ealah, ga sengaja, Lix, maaf," memang maaf yang terucap namun Seungmin justru tertawa jahat.

Aduh, harus nyuci sendiri biar ga ketahuan mama, nih.

Puas mengerjai Felix, Seungmin kembali duduk sembari mengatur napas. Sama halnya dengan Felix, ia memilih menyantap makanannya karena merasa amat lapar sekarang.

"Haduh, capek," Seungmin menyibak poninya yang basah karena keringat, "ih, kimia susah banget ga, sih?"

Pandangan Felix jatuh ke Hyunjin yang nampaknya ingin membenarkan Seungmin. Felix menahan tawanya ketika dirinya melihat Hyunjin yang tersedak makanannya sendiri.

"BANGET WOY!" Hyunjin langsung berapi-api, "apa-apaan, kita disuruh menebak password laptop sekolah berdasarkan reaksi dari atom-atom? YA MOHON MAAF, LAH!"

Felix menggelengkan kepala saja melihat betapa berapi-apinya Hyunjin. Tak salah sih, soalnya kimia memang sesusah itu.

Jisung bahkan menghela napas lelah, menopang dahinya sebelum berucap, "tadi aku ngerjain soal apa, Ya Tuhan. Sama sekali gak paham."

Seungmin menggebrak meja, "SAMAAN! Ah, aku gak yakin sama nilaiku. Udahlah, pasrah saja."

Felix menghentikan kunyahannya mendengar ucapan Seungmin. Ada sesuatu di dalam dirinya yang merasa marah mendengar ucapan Seungmin.

"Lo bilang gitu tapi nilai nanti paling tinggi," tuh kan, Felix tanpa sadar sewot sendiri.

"Enggak, lah. Beneran sekarang aku putus asa, nih," timpal Seungmin lalu mulai makan.

Felix menatap Seungmin sinis sesaat lalu ikut menyuapkan nasi ke mulut, sejenak sedikit merasa bingung lantaran merasa jumlah dagingnya berkurang namun tak ambil pusing. Yang penting kenyang, begitu pikir Felix, tanpa tahu kedua oknum yang bersangkutan sedang tertawa pelan.

"WOY, NILAI KIMIA KELUAR!"

Felix hampir saja tersedak mendengar suara lantang milik Sunwoo. Pun seisi kantin langsung ribut karenanya. Hampir semua murid yang berada di sana segera beranjak pergi, meninggalkan makanan mereka demi melihat subjek yang baru saja diujikan itu.

Begitu juga dengan Felix dan teman-temannya. Mereka ikut serta menuju papan pengumuman yang tentu sudah ramai.

"Lah, ga tau, ah," perhatian Felix teralihkan begitu mendengar suara Jisung.

Felix melihat Jisung yang memilih menyandarkan tubuhnya di dinding, berbeda dengan Seungmin dan Hyunjin yang masih berjuang menerobos kerumunan demi melihat nilai.

Kawanan orang pintar.

"Balik aja, yuk. Toh nanti sepi sendiri," Felix memilih tak ambil pusing. Justru ia melenggang santai menuju kantin.

Setidaknya begitulah yang terlihat. Siapa yang tahu bahwa Felix sendiri tengah sama gelisahnya seperti Jisung?

°°°

Semakin kesini saya nulis condong ke non baku ya

Voices ; Lee Felix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang