Bersama kenangan, kini aku menepi di antara ruang-ruang hampa penuh makna. Terukir deretan kisah yang pernah kualami dalam berbagai masa. Di mana hitam tetaplah hitam dan putih selalu membiaskan warna pelanginya.Sekat-sekat pemisah antar ruang telah memberi warnanya sendiri. Tersirat tabir di antara badai, gugur dan semi untuk waktu aku berlari. Hingga nadi menyarankanku agar tegak berdiri.
°°°
Siluet lukisan tentang masa yang sempat digenggam telah menjadikan 'aku' seorang pemilih. Mengurai warna pelangi dari berbagai sudut pembiasan. Meski pedih, tapi aku tahu jika kamu tak semu dan kamu adalah rindu dalam lirih.
Kamu adalah pencarian sekaligus penantianku dalam sebuah harapan, adalah gabungan dari kepingan yang pernah kupungut tanpa tuju, adalah mimpi ketika mata terbuka dan sepi di saat mata terbelalak.
Dalam satu masa ... aku tengah mencari bintang yang paling bersinar, namanya Sirius. Bintang itu berkedip paling terang di antara jutaan bintang lainnya, seolah ingin misterius. Hingga aku terus memandanginya dengan serius.
Meski selang beberapa masa, aku menggunakan radar ... orang lain bilang, namanya radar Neptunus. Tapi ternyata dia penuh akal bulus, sampai aku teperlus. Menjejakkan langkah yang seakan membius.
Sudahlah ....
Aku jenuh jikalau begini terus. Tak pernah kudapati sosok yang bisa membuat aku tergerus. Semua hanya mampu memperkokoh keteguhanku untuk tetap tegak dan lurus.
Keras kepala adalah aku yang tak ingin patah, adalah diri yang tak kenal menyerah, adalah nadi yang tak pernah jengah. Akankah kamu lengah?
Lihatlah ....
Kini, masaku berada pada pencapaian bulan purnama. Keindahan sempurna di kala nada hanya membuat lara. Namun, cahayanya masih bersembunyi ... dia tetap pergi saat pagi tiba.
Lalu apa yang sebenarnya aku cari?
Siapa sebenarnya kamu yang kunanti?
Apa aku akan berbalik lagi?Tibalah masa di mana aku menemukan hal yang selama ini dicari. Ternyata mimpi bukan sekadar imajinasi. Karena ia telah ada di hadapanku, bersama detak yang penuh arti.
Kamu lah matahari ....
°
°
°
Bandung, 01 Juli 2019
- Abi -
KAMU SEDANG MEMBACA
Fact of The Sun, is You! [TERBIT]
Non-FictionBersama kenangan, kini aku menepi di antara ruang-ruang hampa penuh makna.