Si Malang, Pemanis Juang

31 13 12
                                    

Namanya, Rosi ... lahir di Malang membawa diri dengan terang. Anaknya tenang sampai aku dibuatnya senang. Perjuangan selalu dia maknai dalam setiap proses untuk dikenang.

Juli 2017 adalah awal aku mengenalnya dalam sebuah ruang tempat menyalurkan banyak tanya. Kebetulan hobi kita sama, yaitu bermain kata yang berirama. Semesta seolah tertawa ketika tangis sempat mendera.

Pelabuhan seakan dia yang terus menjadi tempat untuk aku bersandar. Tak ada sekat tentang kedewasaan, di mana usia bukan jaminan saat pikiran sadar. Mengurai segala cerita sepanjang bumi masih berputar. Saling bertukar.

Peran sebagai penengah pernah dia pegang, ketika sindiran terus menghantam. Aku hanya diam dalam tekanan yang membuat asa padam. Tangis pun kembali pecah, karena hati tak sanggup lagi memendam. Tetap hanya dia yang ada bersemayam.

Bukan berarti aku melupakan yang lain, tapi memang kebanyakan selalu dia yang hadir. Meski di tengah badai dan petir yang terus mencibir. Pantang buat dia getir, apa lagi membuatnya tergelincir pada masa yang tengah semilir.

Tingkahnya amat banyol. Sampai tadi pagi, aku dan dia kembali merangkai irama yang mungkin konyol. Dan ini adalah chat kita saat sedang tolol.

Rosi: Sudah berganti hari
Abi: Tapi aku masih saja berlari
Rosi: Beranjak kembali ke sudut tepi
Abi: Meski lara enggan menari
Rosi: Kini kembali lagi aku sendiri
Abi: Bernyanyi dengan nadi berbalut duri
Rosi: Menahan amarah berkabut emosi
Abi: Sukar menarik nyali agar berani
Rosi: Hingga semua berhenti di titik ilusi
Abi: Membuat imajinasi hanya sebagai fantasi tanpa saksi
Rosi: Aku jengah mengurai situasi yang menghakimi
Abi: Tak ada lagi ruang untukku berbagi
Rosi: Semua pergi tanpa tau alasan yang pasti
Abi: Ingin rasanya aku memaki, tapi takut jika nanti malah melukai
Rosi: Hatiku tersakiti namun raga ini tak mau membalas hal keji
Abi: Cukup diam dan menganggap aku tengah diuji kembali
Rosi: Lagi dan lagi menenangkan hati yang tak pernah dimengerti
Abi: Memang sulit jika makna hanya sebatas mimpi
Rosi: Tak menemu solusi, tak sedikit juga terevolusi
Abi: Hukum alam memang pasti dan mungkin itulah kehidupan yang berotasi
Rosi: Sudahlah, aku enggan berdiri disini
Abi: Karena sedari tadi, tak ada satupun yang menghampiri
Rosi: Ututututu kasian sekali hahaha
Abi: Sadis sekali tidak lagi hahaha

Tak disangka, jika itu akan menghasilkan karya yang dituang dalam tulisan tentang kita. Si lelaki bengis dan pemanis dari Kota Malang menjadi bagian cerita. Semoga tetap bersama untuk waktu yang lama.

°
°
°
Bandung, 09 Juli 2109
- Abi -

Fact of The Sun, is You! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang