Jenuh Dalam Cinta

59 21 3
                                    

Sejujurnya ... aku tak pernah tahu tentang apa itu cinta, karena yang terasa hanya sayang. Terurai dalam prioritas waktu untuk memilih dia atau kamu sebagai pilihan menantang. Mengisi ruang-ruang kosong hingga menoreh jejak sampai dikenang.

Tiang kokoh terus memperkuat raga agar semakin membaik. Menumpahkan kerumitan dalam pikiran pelik. Panas terik hanya hiasan untuk pasir yang tengah berbisik. Tumpah pada mimpi-mimpi yang disusun memekik.

Cinta itu hanya untuk satu zat. Adalah Tuhan yang lebih layak untuk dicintai tanpa sekat. Agar tempat lebih layak bisa kudapat.

Tentang mereka yang pernah mengisi ruang di hati. Aku berterima kasih sebab mereka, kini aku bisa berdiri. Menentukan pilihan untuk kamu yang akan mendampingi. Mengasihi dan memberi arti dalam setiap hariku nanti.

Bukan berarti aku pemilih, karena pengalaman memang pernah membuat perih. Tak seharusnya rasa itu ringkih dalam serpihan teralih. Pencarian untuk kisah yang enggan dibuat lebih.

Mengertilah atas kejenuhanku jika harus terus mendapatkan masalah. Sesungguhnya nyaliku lemah, apa lagi hati yang sering kali lelah. Tolong ... beri aku ruang untuk kebebasan tentang jelasnya arah.

Perasaanku tak pernah ingin kalah bagi kamu yang selalu bersama. Berusaha mengimbangi irama dalam suka dan duka. Tak ada lara, hanya bara yang kadang mengancam untuk rasa segera sirna. Tapi aku tetap berusaha hingga teguhku pudar karenanya.

Perihal air mata yang mengalir saat detik terakhir. Aku selalu menunda agar semua terjalin tanpa cibir. Tumpahkan jika memang harus tumpah sampai nanti kuberi bulir.

Jangan salah paham ....

Rasa itu memang indah. Berjalan dalam harmoni untuk berteduh bagai rumah. Kembali meski sempat marah dan tak pernah lari walau jengah.

°
°
°
Bandung, 03 Juli 2019
- Abi -


Fact of The Sun, is You! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang