Bukan waktu penyembuh luka, tapi diri kamu yang bisa memaafkan penyebab luka itu
-Nayrbev
######
Waktu tidak pernah berhenti melakukan tugasnya. Menjadi siklus bagi setiap kehidupan manusia.
Menggantikan yang rusak, mengembalikan yang patah, menyembuhkan yang terluka.
Katanya waktu berperan dalam setiap kepedihan, tapi apa mereka yang berbicara pernah merasakan kepedihan itu sendiri?
Bagi sebagian mereka yang hanya singgah dan menyaksikan kepedihan itu, mungkin akan segera sembuh, karena mereka hanya melihat, seperti sebuah film yang lama-kelamaan akan terlupa, percayalah hanya satu-dua yang kisahnya akan mereka ingat sampai akhir.
Tapi, bagi dia yang bergelimang langsung dalam kepedihan itu. Menjadi pemeran utama dalam film menyedihkan itu. Yang setiap bagian tubuhnya merasakan sakit itu. Dan yang otaknya seperti di cuci oleh rekaman mengerikan itu. Apa waktu bisa menyembuhkan?
Karena tidak peduli sudah lebih dari 10 tahun berlalu, keping-keping kenangan itu selalu terlihat, datang sepotong-sepotong tiap harinya. Perlahan namun pasti mencekik paru-paru hingga akhirnya nafas menjadi sesak dan Pandu terbangun di tiap pertengahan malamnya.
Pandu melihat sekitar, mengamati kamar yang sudah lebih dari 10 tahun pula menjadi tempatnya untuk kembali mengenang kejadian masa lalu. Karena setiap ia memejamkan mata, kenangan itu akan kembali.
Peluh membasahi wajah Pandu. Satu-satu bahkan menetes seperti tetesan sisa hujan dari genting. Deru nafasnya yang terengah terdengar amat kasar.
Drttttt....
Ponsel yang tergeletak begitu saja tepat di samping bantal tidurnya bergetar. Pandu mengusap wajahnya kasar, melihat layar yang menampilkan 'X'.
Pandu mengusap layar ponselnya, "Gimana perkembangannya?" Tanya Pandu tanpa pembukaan, tepat, tajam, dan lurus pada intinya.
Tanpa Pandu ketahui dengan suara segelap itu sudah mampu membuat orang di sebrang sana menggenggam tangannya sendiri dan menutupi ketakutannya.
"Kami kehilangan jejak, bos" Ujar seorang pria di sebrang sana sembari gemetaran.
Mata Pandu spontan membelalak kaget, ia membanting ponselnya asal hingga berderai nahas di lantai, ia berlari kencang. Memilih menaiki tangga menuju ruangannya.
Di tengah ke sunyian malam, suara 'bip' kunci pintu otomatis setelah deretan angka panjang yang Pandu tekan membuat kunci itu seperti mendapatkan oksigen setelah di desak karena gerakan tangan Pandu yang cepat menekan password yang sudah diluar kepalanya.
Pandu langsung menerobos masuk dan melihat seluruh komputer set nya yang tengah mengatur ulang.
"Sial!" Geram Pandu sembari menendang asal salah satu kursi di ruangan itu.
#####
Tawa seorang pria terdengar menggema di sebuah rumah mewah berlantaikan pulam. Kepulan asap menari dia atas kepalanya, lalu hilang saat angin meniupnya. Tak berselang lama, kepulan asap itu kembali lagi ada, merangkak dari sela bibir pria itu menuju ke atas. Entah sudah batang ke berapa rokok itu ia hisap, tanpa sedikit iba pada parunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLIONS [PANDU RINDU]
Teen FictionAku akan selalu punya berjuta alasan untuk bertahan disaat mereka punya satu alasan untuk meninggalkan --------------------------------------------- Berkisah tentang 5 orang remaja dari latar belakang, kehidupan, dan masa lalu yang berbeda. Berjuang...