Aku tidak tau mengapa Tuhan mempertemukan aku dengan dirimu
Ku kira, kau hanya salah satu bagian dari pelengkap kisahku, hanya pelengkap.Tapi melihatmu yang kini.
Izinkan aku mengetahui, apa alasan aku dipertemukan denganmu.-Rindu kepada Andre
######
R I N D U
Aku menatap pantulan diriku didepan cermin. Lalu tersenyum simpul tanpa aku tau apa alasannya. Tanganku saling menggamit satu-sama lain, jantungku berdebar sedikit lebih cepat dari ritmenya. Aku sangat gugup.
Rasanya semuanya sangat baru. Melihat orang-orang yang sibuk berlalu-lalang dengan kostum ditangannya, orang-orang yang bergantian di poles makeup oleh seorang makeup artist, juga orang-orang disudut sana yang masih berlatih dengan naskah ditangannya. Semuanya di lakukan demi penampilan yang memuaskan.
Terlebih lagi, ini adalah suatu hal baru bagi mereka. Karena biasanya mereka selalu membawakan teater khas negeri ini, mulai dari sabang hingga marauke, semua kisah sudah mereka angkat ke atas pentas. Baru kali ini, di penghujung kepemimpinan Sean sebagai ketua sendratari, ia memutuskan mengangkat karya yang sangat terkenal seantero bumi. Mulai dari anak kecil hingga orang tua rasanya terlalu sulit untuk tidak jatuh hati pada karya walt disney satu ini.
Seorang gadis menarik kursi disebelahku. Ia menatapku lalu tersenyum simpul, "Hai" Sapanya. Wajahnya di poles dengan makeup yang sangat mirip denganku.
Aku balik menatapnya, memastikan kalau ia memang bicara padaku.
"Lo udah lama kenal Sean?" Tanyanya.
Aku mengangguk kaku, "Sejak SMP"
Gadis itu mengangguk, lalu menatapku lurus, "Gue sempat underestimate sama Sean karena milih lo untuk dansa bareng dia padahal pemeran utama yang gantiin Nindy itu gue" Ia tersenyum, senyum yang sangat sulit sekali ku artikan.
Tunggu dulu, kalau kalian berpikiran bahwa aku adalah Belle sang pemeran utama, mungkin kalian sedikit keliru. Aku tidak pandai akting, bahkan belum pernah mencobanya sama sekali.
"Tapi setelah lo yang hapal koreografinya dalam waktu 10 menit dan bisa bergerak dengan selembut dan seindah itu... Gue semakin yakin kalau Sean memang profesional" Lanjutnya lagi. Aku hanya diam, bingung harus menanggapi gadis ini seperti apa.
Gadis itu mengulurkan tangannya sembari tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi putih bersihnya, "Gue Tiara, dan lo... Rindu?"
Aku menerima uluran tangan itu pelan, lalu tersenyum kecil tanpa bicara apapun. Memangnya apa lagi yang harus dibicarakan? Toh dia juga sudah tau namaku.
"Semoga berhasil!" Gadis itu mengepalkan kedua tangannya di udara, sebelum akhirnya meninggalkanku lagi sendirian.
"Rindu kalau udah selesai cepat pakai bajunya ya, gantian sama yang lain yang mau makai mejanya juga" Suara mbak Gina, selaku orang yang memoleskan makeup diwajahku lembut.
Aku mengangguk, lalu tersenyum sebelum pergi untuk mengenakan kostumku.
Tepat saat aku hendak masuk ke ruang ganti. Seseorang menarik tubuhku lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLIONS [PANDU RINDU]
Ficção AdolescenteAku akan selalu punya berjuta alasan untuk bertahan disaat mereka punya satu alasan untuk meninggalkan --------------------------------------------- Berkisah tentang 5 orang remaja dari latar belakang, kehidupan, dan masa lalu yang berbeda. Berjuang...