.
.
.
.
.
Taehyung itu bisa dibilang social butterfly. Jungkook ingat saat di sekolah dulu hampir semua siswa mengenal taehyung.Banyak yang ingin bisa berteman dengan taehyung. Dan jungkook? Tentu dia senang bisa berteman dengan seseorang seperti taehyung. Ada kebanggan tersendiri menjadi temannya, bahkan menjadi seseorang yang sangat taehyung lindungi dan taehyung jaga dari para pembuli di sekolah dulu.
Namun terkadang jungkook merasa tidak pantas menjadi teman dari seseorang yang sangat baik seperti taehyung. Dan juga seharusnya dialah yang melindungi taehyung dan bukan sebaliknya, mengingat dialah yang seorang alpha disini.
Untuk itu, sekarang jika ada yang ingin menyakiti taehyung maka jungkook akan berdiri di barisan terdepan. Dia akan memastikan taehyung selalu bahagia dan baik-baik saja.
Taehyung adalah orang yang sangat berharga bagi jungkook. Kebahagiaan taehyung adalah kebahagiaan nya juga. Dan jika taehyung sedih, maka jungkook yang akan membuat kebahagiaan taehyung kembali pada hyung nya itu.
.
.
.
Suara musik terdengar memekakan di telinga jungkook. Ia sedang berada di club sekarang. Pekerjaan membuatnya gila, ia merasa perlu untuk mengosongkan pikirannya dari pekerjaan nya sekarang.Duduk seorang diri dengan segelas alkohol ditangannya, mabuk membuatnya melupakan pekerjaannya. Jungkook tidak gila untuk benar-benar mabuk, ia masih harus mengendarai mobil untuk pulang ke apartemen nya nanti omong-omong.
.
"Oi, daniel. Kapan kau akan mating dengan taehyung, hah? Kau sudah terlalu lama membuatnya menunggu, kau tahu." ren bertanya sambil bersandar di meja bar.
Daniel hanya melirik ren lewat ekor matanya lalu kembali fokus menatap para omega-omega yang sedang meliukkan badannya di lantai dansa.
"Kau tau aku, ren. Aku hanya bermain dengan taehyung. Lagi pula banyak omega yang lebih darinya di luar sana."
Daniel mengatakannya dengan masih menatap lapar para omega yang sedang menari dengan liar dan tidak menyadari keberadaan seseorang yang sedang menahan amarahnya sekarang.
Seseorang itu jungkook. Ya, jungkook.
"Brengsek, kau benar-benar brengsek daniel." ren Berkata sambil tertawa kecil.
"Lagipula, taehyung itu hanya seorang omega tidak berguna. Ya walaupun wajahnya memang indah, tapi dia tetap lah seorang pria, benar kan?"
"Ya ya ya, terserah kau saja."
Berdiri dari tempat duduknya, daniel hendak menuju ke arah seorang omega yang sedang meliukkan badannya dengan heboh. Namun, tiba-tiba daniel merasakan bukan pada pundaknya dan saat ia berbalik yang ia dapatkan adalah sebuah hantaman pada wajahnya.
" brengsek, aku tahu kau tidak pernah menyukai taehyung...."
Jungkook berkata sambil terus menghantam kan pukulan pukulan ke arah daniel yang terlentang di bawah dengan jungkook yang menduduki perutnya.
Daniel yang terkejut sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya sadar dan mencoba melawan balik jungkook yang terus memberi pukulan pukulan padanya. Namun entah mengapa usahanya untuk melawan balik terlihat sia-sia karena jungkook masih saja terus memberi pukulan pada daniel.
Suasana di sekitar club pun menjadi gaduh, orang-orang yang tadinya menari kini mundur satu persatu seolah memberikan tempat yang lebih luas kepada dua orang yang sedang berkelahi.
Daniel memegang tangan jungkook kemudian menariknya dan mengubah posisi mereka indah iya sekarang duduk di atas perut jungkook. Membalas pukulan pukulan jungkook dengan brutal mengakibatkan wajah jungkook sekarang dipenuhi dengan luka seperti wajahnya.
