.
.
.
.
.
Sudah seminggu sejak Jungkook mengajak Taehyung kerumah pohon dan meminta Taehyung untuk menikah dengannya, tidak terasa memang.Dan sejak hari itu, Jungkook mulai pulang lebih awal dari kantornya. Begitu semua pekerjaannya selesai, maka saat itu juga Jungkook akan bergegas untuk pulang dan setidaknya dalam dua kali seminggu dia membeli hadiah kecil untuk seseorang yang akan segera menikah dengannya.
Jungkook telah memberi Taehyung banyak hadiah yang sebagian besar merupakan barang yang Taehyung inginkan namun belum sempat ia membelinya.
Jungkook menyadari bahwa banyak yang berubah dari dirinya sejak malam itu, malam dimana ia menyatakan tentang perasaannya pada Taehyung. Sebenarnya ia juga masih tidak mempercayai kalau sekarang ia dan hyungnya itu- ah bukan, kekasihnya itu akan segera menikah. Tapi mau bagaimana lagi, itulah kenyataannya.
Jungkook yang sekarang tidak gila kerja seperti sebelumnya, bahkan sekarang jika Jungkook mengatakan bahwa ia akan bekerja lembur dikantornya maka Taehyung akan memarahinya dan berkata pada Jungkook kalau ia tidak akan mendapat ciuman dari yang lebih tua. Dan pastinya Jungkook kalah, mana bisa ia tidak mendapat asupannya itu? Semua itu terimakasih pada Taehyung.
Dan sekarang saat pulang kerja, Taehyung akan selalu membukakan pintu untuknya bahkan saat Jungkook sendiri belum mengetuknya, hal itu tentu membuat keduanya tertawa.
Jungkook merasa seperti telah menjadi seseorang yang paling bahagia jika bersama dengan Taehyung. Jungkook benar-benar bersyukur untuk itu.
Jungkook bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa ia tidak mengatakan perasaannya pada Taehyung sejak dulu?
Jika saja Jungkook berani untuk mengatakan pada Taehyung mungkin Taehyung tidak akan mengalami hal-hal buruk karena Daniel, dan juga mungkin ia dan hyung nya itu sudah hidup dengan bahagia sejak dulu.
Tapi penyesalan tidak ada gunanya bukan? lagipula ia sudah bersama Taehyung sekarang dan Jungkook tidak perduli dengan yang lainnya. Hanya ia dan Taehyung.
.
Jungkook telah memperhatikan bahwa Taehyung itu menyukai menyukai pujian.
Kapan pun Taehyung membuatkan makanan favorit Jungkook atau mencoba hadiah-hadiah yang dibelikan Jungkook untuknya, maka Taehyung akan melihat yang lebih muda dengan mata penuh harapan. Awalnya Jungkook bingung pada apa yang harus dilakukan tetapi ketika dia melihat bagaimana Taehyung tersipu dan tersenyum malu ketika Jungkook memujinya, Sejak saat itu pula Jungkook tidak berhenti melakukannya.
Jungkook tidak pernah tahu Taehyung menyukai pujian meskipun mereka telah bersama- berteman selama bertahun-tahun. Dan menurut Jungkook hal itu begitu menggemaskan. Jungkook berpikir bahwa dirinya begitu beruntung dapat menikmati dan memiliki Taehyung untuk dirinya sepenuhnya.
Meskipun Taehyung dan dirinya belum menikah dan mungkin Taehyung juga belum mencintainya, Jungkook tetap merasa beruntung.
Jungkook sudah mengenal Taehyung sejak lama dan ia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah bisa lelah atau bosan yang lebih tua. Sejak mereka masih muda, Taehyung telah memberi Jungkook begitu banyak kebahagiaan dan dengan baiknya menawarkan persahabatan pada Jungkook. Dan sekarang Jungkook akan mencoba yang terbaik untuk melakukan hal yang sama pada Taehyung, memberikan banyak kebahagiaan padanya.
Jungkook benar-benar beruntung.
.
.Taehyung melirik Jungkook yang sedang tidur dan dengan diam-diam menutup pintu di belakangnya saat dia berjalan keluar rumah untuk bertemu dengan Jin dan Jimin.
