Let Me Be | Kv √

12

.

.

.

.

.
Sekarang sudah malam. Mereka makan malam bersama di rumah Taehyung dan sekarang mereka berjalan Menuju apartemen milik jungkook.

Ada beberapa orang yang keluar pada saat itu dan Taehyung senang karena dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun.

.

Jungkook membuka pintu dan mereka masuk dengan canggung. 
Ini aneh. Mereka tidak pernah canggung sebelumnya.

Taehyung berdiri di tengah ruang tamu menunggu Jungkook mengatakan sesuatu tetapi dia hanya
berdiri diam juga.

Dia bisa mendengar setiap napas yang mereka ambil dan indranya ekstra sensitif saat itu.  Dia tidak bisa berhenti merasa gugup, tangannya berkeringat bahkan ketika dia mengusapnya di celana jeansnya berulang kali.

"Uh begini, mungkin kita harus duduk dan uh-" kata Jungkook, menunjuk ke sofa.

"Ya, oke." Kata Taehyung dan duduk dengan tangan di pangkuannya.  Jungkook duduk di sampingnya dan
mereka hanya diam selam beberapa menit.

Taehyung menggigit bibirnya bertanya-tanya apakah Jungkook akan mengatakan sesuatu karena dia tidak akan pernah memulai apa pun saat ini.

"Hyung begini, mungkin kamu harus berbalik sedikit dan-" Taehyung menatapnya dengan mata lebar dan
mengangguk.  Dia bisa mengatakan bahwa Jungkook sangat gugup dari caranya berbicara.

Taehyung berbalik ke arahnya dan menarik napas dalam-dalam.  Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya dan dia memejamkan matanya, ingin itu segera selesai.

"Hyung." Jungkook memanggilnya dan dengan lembut membuatnya menoleh sedikit ke samping saat dia bergerak lebih dekat ke tempat menggigit lehernya.

Taehyung merasakan napas Jungkook menyentuh lehernya dan dia mendapati dirinya sedikit gemetar.  Jungkook meletakkan tangannya
di atas bahunya yang gemetaran dan berkeringat.

"Ini akan baik-baik saja." Jungkook berkata ketika Taehyung merasakan gigi-gigi menusuk lehernya dan kemudian merasakan sakit di lehernya.

Taehyung tersentak dan dengan putus asa memegangi Jungkook saat air mata memenuhi matanya. Aroma Jungkook tiba-tiba meningkat sepuluh kali dan yang bisa Tehyung cium hanyalah aroma dari alpha di depannya ini.

Taehyung merintih ketika Jungkook melepaskan diri darinya dan duduk menghadapnya, kemudian menyeka mulutnya dengan lengan bajunya.

Mereka berdua saling menatap ketika mereka mencoba untuk memahami hal-hal baru dan aneh yang mereka rasa.

Rasanya seolah-olah mereka bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dan lebih sadar akan kehadiran satu sama lain.

Untuk sesaat, Taehyung merasa sangat terhubung sehingga dia berpikir Jungkook mungkin bisa mendengar detak jantung miliknya.

Taehyung bernapas dalam-dalam dan menyeka wajahnya, rasa sakit yang berdenyut-denyut di lehernya perlahan mereda.  Dia menyentuh tempat dimana Jungkook menggigitnya dan merasakan sesuatu yang cair menempel di tangannya.Taehyung membawanya  di depan
wajahnya dan terlihat warna merah.

Jungkook tiba-tiba muncul di depannya dan meletakkan kain basah di lehernya, menyeka
darah dilehernya.

Kapan Jungkook pergi untuk mengambilnya?

Alpha itu dengan lembut mengusap kain di lehernya kemudian pergi untuk melemparkan nya ke keranjang baju kotor.

Bahkan ketika Jungkook meninggalkan kamar, Taehyung masih bisa merasakannya.

"Ayo tidur," kata Jungkook, mengulurkan tangannya untuk diambil oleh Taehyung.

Taehyung mengangguk segera, ingin mendengarkan setiap kata Jungkook.  Dia menggelengkan kepalanya karena hal ini.

"Aku akan tidur di sofa," kata Jungkook.  Taehyung mengangguk lagi, lega dan pergi untuk pergi ke
kamar tidur, aroma Jungkook mengelilinginya. Dia senang Jungkook tidur di luar karena yang dia inginkan adalah menyendiri saat itu.

Tehyung ingin sendirian untuk membiasakan dirinya.
Jungkook adalah mate-nya sekarang.
.

.

.

.

.

Jangan lupa vote sama comment nya yaa....

Update chap selanjutnya setelah dapet 30 like :)

Next