9

6.9K 693 9
                                        

.

.

.

.

.

Daniel bangkit dari duduknya ketika dia melihat Taehyung mendekat kearah dimana ia berada, berjalan mendekatinya tetapi kemudian Jungkook menghentikannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jungkook, suaranya terdengar serak karena menahan amarah.

Orang-orang yang berada disana merasa terkejut dengan yang dilakukan Jungkook, karena kali ini aura yang dikeluarkannya benar-benar dipenuhi dengan kebencian.

Kilatan kemarahan terlihat diwajah Daniel sebelum kemudian ia terkekeh.

"Mengapa kau sangat marah, anak kecil?" Dia bertanya, teman-temannya tersenyum bersamanya. Jungkook benci bagaimana Daniel selalu bertindak seolah-olah Jungkook adalah anak kecil.

"Aku membicarakannya dengan Taehyung tadi malam."
Jungkook hendak menjawab tetapi Taehyung menariknya kembali.
"Tanya saja Taehyung, Jungkook."

"Bagaimana taehyung? Kau ikut denganku kan? "kata Daniel. Jungkook tidak bisa mengerti
Kenapa Daniel terlihat begitu senang tentang hal ini. Dia pasti akan ditolak.
"Tutup mulutmu, brengsek. Apa kau begitu yakin kalau Taehyung akan memilih tinggal bersama di denganmu, huh? Apakah kau begitu putus asa karena dirimu akan ditolak? " Jungkook berseru ketika Daniel berdiri tanpa ekspresi, mengawasinya.

"Jungkook hentikan," kata Taehyung tegas.

"Kenapa, hyung? Dia benar-benar berpikir kamu akan tinggal bersamanya," jawab Jungkook, melirik kembali kearah Taehyung, namun ia yang segera mengalihkan pandangannya ketika Jungkook menoleh untuk melihatnya.

Darahnya membeku saat dia berbalik untuk melihat Taehyung yang sedang menatap kebawah. Jungkook mendengar Daniel dan teman-temannya tertawa di belakangnya tetapi perhatiannya hanya tertuju pada Taehyung.

"Apa yang akan kau katakan padanya, hyung?" Tanya Jungkook.

Jungkook merasa seolah-olah waktu berlalu begitu lambat saat dia menunggu Taehyung untuk menjawab.

"Jungkook." Taehyung berkata, menolak untuk menatap matanya. "Ini yang terbaik." Taehyung menjawab, akhirnya menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca.

"Yang terbaik untuk siapa?!!" Suara Jungkook sedikit naik meskipun dia mencoba untuk menahannya.

"Tolong jangan membuat keributan, kookie," Taehyung memohon tetapi Jungkook mengabaikannya.

"Tidak apa-apa, Tae. Dia hanya anak kecil, dia belum bisa memahami situasi ini dengan baik, "kata Daniel, kemudian ia meremas bahu Jungkook dengan keras.

"Aku akan membimbingnya."
Jungkook menggertakkan giginya karena marah. Dia menyingkirkan tangan Daniel dari bahunya dengan keras.

"Jangan ikut campur, keparat." Jungkook menggeram membuat Daniel mundur. Dia berbalik menghadap Taehyung.

"Dan kau. Hyung. Kau tidak perlu merusak hidupmu sendiri hyung, mengerti? " Jungkook berkata, bergerak mendekat kearah Taehyung.

"Jungkook, tolong, ini yang terbaik untuk kita. Apakah kamu berpikir apa yang akan terjadi padaku? Bagaimana aku akan hidup sendirian? "Tanya Taehyung, meletakkan tangannya dikedua pipi Jungkook dengan lembut.

"Kamu tidak akan sendirian, hyung! Kamu akan tinggal bersama denganmu. Kita akan pindah ke Seoul dan aku akan menjagamu dan mungkin dapat bertemu alpha yang juga- "

"Ini tidak mungkin, Jungkook!" Kata Taehyung berteriak keras, membuat Jungkook berhenti berbicara. Dia tahu ada orang-orang yang memperhatikan mereka berdua tetapi dia tidak peduli.

Let Me Be | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang