🍁 Cinquante Six - 56

386 51 0
                                    

Waktu berputar begitu cepat, mengubah segalanya menjadi rumit. Begitupun dengan takdir, ia membolak-balikkan hati dengan sesukanya hingga kita tidak mengerti dengan perasaan sendiri.
•••

Dione menatap langit malam dengan perasaan tidak menentu, ia menatap buku pelajaran di depannya dengan tidak selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dione menatap langit malam dengan perasaan tidak menentu, ia menatap buku pelajaran di depannya dengan tidak selera. Otaknya terus memikirkan pemuda yang memenuhi hatinya.

"Please otak, besok ujian. Jangan mikirin Orion dulu." Dione mengetuk-ngetuk kepalanya dengan pulpen yang ia pegang.

"Dione?!"

Dione menghentikan mengetuk-ngetuk kepalanya dengan pulpen.

"Dione?!"

Dione menghela napas pelan, "iya Bu?!"

"Ada paket atas nama kamu!!"

Dione mengerutkan dahinya bingung, ia melangkah menuju pintu kamar. Dibukanya pintu kamar dan sosok ibunya yang berdiri dengan kedua tangan memegang sebuah paket menyambutnya.

"Kamu belanja online lagi? Kan Ibu udah bilang, kalau gak terlalu penting jangan dibeli."

Dione menghembuskan napasnya pelan, "gak kok Bu, aku gak beli apa-apa. Gak tau ini paket dari siapa."

"Tapi ada tulisan 'untuk Dione'."

Dione menerima paket tersebut dari tangan ibunya, "ya udah deh, nanti Dione buka. Ibu istirahat aja, pasti cape."

Ibu Dione tersenyum tipis, ia pergi meninggalkan Dione yang sibuk menatap paket di tangannya.
Dione masuk ke dalam kamar, ia menutup pintu kamar dan menguncinya. Melangkah menuju balkon kamarnya, membuka paketan tersebut dengan pelan.

Pintu balkon kamar Leo yang bersebrangan dengan kamarnya terbuka, sosok Leo keluar dengan memakai celana kain di atas lutut dengan warna biru dongker dan atasan polos berwarna hitam.

"Belanja online lagi?"

Dione menatap Leo, ia menggelengkan kepalanya, "bukan, tapi dari seseorang."

Leo menyangga tubuhnya di pembatas balkon, "Orion?"

"Hm."

"Dia ngasih apa?"

Dione menghembuskan napasnya pelan, "novel."

"Novel apa?"

Dione mengedikkan bahunya, "judulnya arti cinta sebenarnya."

Leo tersenyum miring, "Orion kasih lo novel begitu?"

"Hm."

"Dia udah jatuh cinta sama lo."

Dione menatap Leo sekilas, "gak usah ngaco."

"Gue serius, lo udah sebulan jauhin dia. Mungkin dia kesepian."

Antara Cinta, Waktu, dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang