Emang salah kalau aku berjuang buat hubungan ini? Kenapa orang-orang bersikeras memisahkan kita?
•••Dua orang berbeda gender duduk di bangku taman yang lumayan sepi, tidak ada yang membuka suara sama sekali. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Langit senja yang indah menjadi latar taman tersebut, angin terus berhembus dengan pelan membelai lembut wajah mereka.
"Aku mau kita putus."
Laki-laki di sampingnya menoleh pada perempuan yang sangat ia cintai itu, menatap perempuan tersebut dengan tidak percaya.
"Kamu... Lagi ngelucu?"
Perempuan tersebut menggelengkan kepalanya, "aku serius."
"Kasih aku alasan yang masuk akal dan bisa aku terima."
"Aku bosen sama kamu, aku udah gak cinta sama kamu."
Laki-laki tersebut tersenyum sinis, "bosen?" tanyanya dengan nada sinis.
"Iya... Aku bosen sama kamu. Kamu terlalu membosankan."
"Alasan yang gak masuk akal dan aku gak akan setuju sama keputusan sepihak kamu." Laki-laki tersebut menarik lengan sang perempuan agar beranjak dari taman tersebut.
Perempuan tersebut menatap laki-laki di depannya dengan dagu terangkat, "kamu mau anggap hubungan ini gak berakhir itu terserah, tapi aku bosen sama kamu."
"Kamu bercanda."
"Aku gak bercanda, aku serius!! Lagian apa yang kamu dapet kalau pacaran sama aku?! Gak ada!!"
"Ada!!"
"Gak ada!! Aku penyakitan dan sebentar lagi aku mati!! Dan aku mohon kamu pergi dari hadapan aku sekarang!!"
Laki-laki tersebut menggelengkan kepalanya, "gak akan."
Perempuan tersebut berdecak, "denger ya... Aku gak mau liat muka kamu lagi. Aku muak."
"Muak?"
Perempuan tersebut mengangguk mantap, "sangat muak."
"Aku tau kamu bohong."
"Aku gak bohong!!"
"Kamu bohong!!"
"Gak!!" Perempuan tersebut menekan dadanya, ia menatap laki-laki di depannya dengan tajam. "Pergi!!"
"Gak, aku gak akan pergi."
"Pergi!!"
"Aku gak akan pergi!!"
"Kamu...." Perempuan tersebut menunjuk laki-laki di depannya dengan jari telunjuknya. "Nyebelin."
"Aku tau kamu bohong." Laki-laki tersebut melipat kedua tangannya di depan dada. "Kasih aku alasan yang logis, dan aku... Mungkin bisa lepasin kamu. Tentang penyakit kamu itu gak aku permasalahin, aku sayang sama kamu itu tulus. Aku akan selalu support kamu walau penyakit kamu kambuh nantinya."
Perempuan tersebut menghela napas pelan, "aku... Aku mau putus."
"Iya kenapa?"
"Adik kembar aku cinta sama kamu, dan aku gak mau dia sedih. Aku mau kita putus biar dia gak sedih." Perempuan tersebut terdiam, tangannya memegang dadanya yang berdetak dengan cepat dan menimbulkan rasa nyeri. "Aku mau kita putus, dan kamu pacaran sama Adik kembar aku."
Laki-laki tersebut menggelengkan kepalanya, mulutnya terbuka untuk menolak alasan perempuan di depannya.
"Mau gak mau kamu harus terima, dan jangan muncul di depan aku lagi. Kamu... Harus jaga jarak sama aku, begitupun sebaliknya." Perempuan tersebut menatap wajah laki-laki di depannya, ia melangkah mendekat lalu memeluk tubuh laki-laki tersebut. "Ini pelukan terakhir," ucapnya seraya melepaskan pelukannya.
"Aku--"
"Aku gak terima penolakan," ucap perempuan tersebut, ia menghela napas. "Semoga kamu bahagia." Lalu ia melangkah menjauh meninggalkan laki-laki tersebut sendirian di taman.
Laki-laki tersebut menatap punggung perempuan yang ia cintai dengan tatapan terluka. Ia mengusap wajahnya dengan kasar.
"Bagaimanapun aku tetep cinta sama kamu, gak ada yang lain," gumamnya seraya menatap punggung perempuan tersebut yang sudah menghilang.
•••
New story!!! Ini cerita aku yang kedua dengan genre teenfiction!!!Jujur, buat aku teenfiction itu harus bener" bisa buat menulis. Cari cara biar cerita ini ada feel-nya itu susah. Apalagi aku itu orang yang gak terlalu jago buat bikin pembaca baper atau terbawa suasana sama alurnya.
Ini bener" aku coba", yaa semoga ada aja yang nyantol. Semoga kalian suka deh sama yang ini hohoho
Jangan lupa vomentnya ya, jangan jadi sider please. Kasih aku voment atau semacamnya atau apalah biar aku semangat lanjutin ini. Karena cari pembaca yg bener" setia sama teenfiction itu susah.
WAJIB VOMENT!! KALAU GAK KLEAN AKAN MENJADI JOMBLO!!!
Tinggal pencet bintang yg ada dipojok sebelah kiri kok, gampang kan :)
Love you 😘
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta, Waktu, dan Takdir
Fiksi Remaja[COMPLETED] Bisakah ia menentukan cintanya sendiri? Mengharapkan sang kekasih kembali dan hidup bahagia bersama. Memulai awal kisah yang bahagia bersama perempuan yang ia cintai. Kisah cintanya tidak semudah yang. dipikirkan, ini lebih rumit dari ma...