Secara tidak langsung hati ini tersakiti, walaupun kata cinta selalu terlontar darimu. Tapi hati ini tidak merasa senang, karena dirimu tidak sepenuhnya milikku
•••Rhea memejamkan matanya dengan erat saat pintu ruang rawat dibuka dari luar, ia bisa mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah brankar. Aroma parfum yang sangat ia kenali menusuk Indra penciumannya.
“Rhea,” panggil orang tersebut.
Rhea bisa merasakan elusan pelan di kepalanya.
“Maaf.”
“Aku... Minta maaf baru sempet dateng.”
Helaan napas keluar dari mulut Rigel, “kemarin aku mau ke sini, tapi... Papa hubungi aku untuk segera pulang dan membicarakan sesuatu yang serius.”
Cklekk
Rigel membalikkan tubuhnya, menatap Sara yang masuk dengan senyum tipisnya.
“Tante.” Rigel tersenyum tipis ke arah Sara.
“Ada masalah?”
Rigel menggelengkan kepalanya, “gak kok Tan.”
“Beneran?”
“Hm.” Rigel menganggukan kepalanya dengan tatapan meyakinkan.
“Kemarin Rhea pulang sama Orion, kamu kemana?” tanya Sara.
Rigel menghela napas, “ada sesuatu yang harus aku urus Tan.”
Sara menganggukan kepalanya, “rasanya Tante gak bisa ceritain yang sebenarnya ke Rhea,” ucapnya seraya menatap Rhea dengan tatapan sendu.
Rhea yang masih setia memejamkan matanya tampak mengerutkan keningnya bingung, merasa tidak mengerti dengan ucapan Sara.
“Cepat atau lambat, Rhea harus tau yang sebenarnya Tan.”
Sara menghela napas, “kamu tau kan betapa sayangnya Rhea ke Shea?!”
Rigel menganggukan kepalanya.
“Kalau Rhea tau semuanya, Tante yakin dia pasti bakal sedih banget. Dan pasti Rhea menyalahkan dirinya sendiri.”Rhea masih tidak mengerti dengan ucapan Sara, banyak pertanyaan yang bersarang di otaknya dan semuanya tentang Shea, Adik kembarnya.
“Tante juga takut kalau Rhea ngedrop, dia baru aja sembuh. Tante gak mau kehilangan anak Tante lagi.”
Kehilangan? Rhea semakin tidak mengerti dengan ucapan mamanya tersebut. Kepalanya menjadi sakit saat dirinya berusaha mencari tahu tentang ucapan Sara.
Rigel menghela napas pelan, “Tante tenang aja, kalau udah waktunya aku akan kasih tau Rhea yang sebenarnya.”
Sara tersenyum tipis, ia menepuk bahu Rigel dengan pelan beberapa kali, “Tante percaya sama kamu, Tante yakin Rhea pasti seneng punya kamu.”
Rigel tersenyum tipis, dalam hati ia tidak membenarkan ucapan Sara. Ia sangat tidak yakin jika Rhea akan bahagia jika bersamanya, apalagi dirinya harus berhadapan tentang perjodohan yang membuatnya emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta, Waktu, dan Takdir
Fiksi Remaja[COMPLETED] Bisakah ia menentukan cintanya sendiri? Mengharapkan sang kekasih kembali dan hidup bahagia bersama. Memulai awal kisah yang bahagia bersama perempuan yang ia cintai. Kisah cintanya tidak semudah yang. dipikirkan, ini lebih rumit dari ma...