Suka sama seseorang gak selalu bahagia, ada saatnya kamu akan merasakan sakit. Sakit karena dia gak balas perasaan kamu atau lebih tepatnya cinta kamu hanya bertepuk sebelah tangan.
•••Bau obat-obatan tercium sangat menyengat, bunyi jam dinding memenuhi ruangan. Hembusan napas keluar dari laki-laki memakai jas dokternya. Menatap wanita paruh baya di depannya yang menunggu penjelasannya dengan sabar.
“Begini Bu... Keadaan anak Ibu masih belum ada perubahan. Entah sampai kapan anak Ibu akan terus tertidur, ini sudah tahun ketiga pasien tidak menunjukan tanda-tanda jika dirinya akan bangun. Jika ini terus berlanjut, dengan berat hati saya akan menyuntik mati anak Ibu.” Dokter tersebut menatap wanita paruh baya di depannya dengan tatapan menyesal.
Wanita di depannya menghembuskan napasnya dengan berat, merasa beban dipundaknya semakin bertambah. Ia menatap Dokter di depannya dengan tatapan tegar. Tersenyum tipis ke arah Dokter yang sudah merawat anaknya selama tiga tahun terakhir.
“Makasih Dok, tapi untuk menyuntik mati anak saya.” Ia menggelengkan kepalanya pelan. “Saya masih belum bisa menerima.”
Dokter tersebut menghela napas, “saya tau Bu, tapi....”
“Kalau begitu saya permisi Dok, kita akan bahas ini lain kali.” Wanita tersebut beranjak dari kursi, membungkukkan tubuhnya seraya menyalami Dokter tersebut. Melangkah pelan keluar dari luar ruangan dengan hati hampa.
“Tante.”
Langkah kakinya terhenti, ia membalikkan tubuhnya dan menatap sahabat anaknya yang sedang tersenyum tipis ke arah dirinya.
“Selamat Sore Tante,” sapanya.
“Sore juga Orion."
Orion tersenyum tipis, “Tante abis dari ruangan Dokter? Pasti nanya keadaan Rhea.”
Sara tersenyum tipis ke arah Orion, ia menganggukan kepalanya pelan untuk menjawab pertanyaan dari sahabat anaknya itu.
“Gimana Tante? Apa ada perubahan?” tanya Orion.
Sara menggelengkan kepalanya, “gak ada, keadaannya masih sama. Bahkan Dokter nyaranin untuk suntik mati Rhea.”
Orion membelalakan matanya tidak percaya, “Tante serius?”
“Iya.” Sara menghela napas sedih. “Tante gak tau lagi mau gimana biar Rhea tetap bertahan."
Orion terdiam, ia merangkul Sara dan mengusap bahunya pelan, “Tante yang sabar ya, Orion yakin Rhea pasti bangun.”
Sara tersenyum pada Orion, “Tante percaya kok kalau Rhea bangun lagi.”
Mereka memasuki ruangan tempat Rhea dirawat, tampak seorang gadis dengan mata tertutup rapat dan wajah pucat. Wajahnya yang pucat nampak terlihat tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta, Waktu, dan Takdir
Teen Fiction[COMPLETED] Bisakah ia menentukan cintanya sendiri? Mengharapkan sang kekasih kembali dan hidup bahagia bersama. Memulai awal kisah yang bahagia bersama perempuan yang ia cintai. Kisah cintanya tidak semudah yang. dipikirkan, ini lebih rumit dari ma...