🍁 Onze - 11

586 53 0
                                    

Menyuarakan isi hati tidak mudah, akan ada dua kemungkinan saat kita jujur dengan perasaan kita. Dan kemungkinan itu akan menimbulkan suka ataupun luka.
•••

Motor sport berhenti di sebuah rumah dengan dinding bercat putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor sport berhenti di sebuah rumah dengan dinding bercat putih. Dione turun dari motor yang dikendarai Leo, memberikan helm milik tetangganya itu. Leo menyisir rambutnya dengan kelima jari.

Plakk

Leo meringis, tangannya mengelus bahunya yang terasa sakit, “sakit.”

“Jangan sok ganteng, mentang-mentang dapet surat cinta. Sok ganteng.”

Leo mencebikkan bibirnya, “bilang aja lo cemburu.”

Dione bergidik ngeri, “ogah.”

“Makanya jujur sama Orion, biar cepet diresmiin.”

Dione mendengus seraya memutar bola matanya malas, “gak semudah itu kampret.”

Leo tertawa kecil, “gampang kok.”

“Tapi Yo, gue kayanya kenal sama perempuan yang ngasih lo surat cinta.”

Leo menatap Dione dengan kening berkerut, “siapa?”

“Luna kan namanya, dan setau gue yang namanya Luna di angkatan kita cuman satu. Dan itu temennya Titania.”

Leo mengangkat sebelah alisnya, “temennya Titania?”

“Iya.” Dione menganggukan kepalanya, ia menatap lurus ke depan dengan wajah berpikir. “Pantes waktu gue bilang berangkat sama lo dia kaya gimana gitu.”

“Kaya gimana?”

“Cemburu, mungkin?” Dione mengedikkan bahunya.

“Ya biarlah, namanya juga orang ganteng. Ada aja yang suka.”

Dione mendesis sinis, tangannya terulur menoyor kepala Leo, “sumpah lo jadi alay.” Ia terdiam, matanya memicing ke arah Leo. “Jangan bilang lo suka juga yang namanya Luna.”

Leo menatap Dione dengan senyum meledek, “bilang aja cemburu.”

Plakk

“Najong Yo najong.”

Leo tertawa keras, ia berdehem singkat, “asal lo tau, ada seseorang yang menarik dihati gue sekarang.”

Dione membelalakan matanya, menatap Leo tidak percaya, “kok lo... Gak cerita.”

“Gak penting.”

“Siapa dia?”

“Gak penting.”

Dione menggelengkan kepalanya, “kasian cewenya.”

“Kok kasian?!”

“Disukain sama cowo kaya lo.”

Antara Cinta, Waktu, dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang