-10-

6.1K 720 45
                                    

Yaps! 2 chapter ya, Peeps!!! Happy Reading!

Sana tidak tahu apakah Abimanyu sempat pulang atau sama sekali tidak pulang semalam. Yang jelas, ia terbangun dalam keadaan sendirian dan tidak ada pesan apa pun yang ditinggalkan di kamar, atau bahkan dikirimkan ke HP-nya.

Sana meregangkan kedua tangan dan kakinya, lalu beranjak ke kamar mandi. Tidak butuh waktu lama untuk Sana mandi, dan mengganti bajunya dengan baju yang akan ia kenakan untuk ke lokasi syuting. Meskipun kesal, tetap saja Sana tidak bisa tidak memedulikan Abimanyu.

HP-nya yang berdering membuat Sana meletakkan lipstik yang hendak ia poles ke bibirnya, ke atas meja rias. Sana mencondongkan tubuhnya ke samping kiri untuk melepaskan HP-nya yang sedang dicas dari kabelnya. Dilihatnya nama Gea muncul di layar HP-nya. Tumben perempuan itu menelepon pagi-pagi begini?

"Hal—"

"DEMI CINTA ARJUNA KEPADA SHINTA, LO JANGAN NYALAIN TV ATAU KEPOIN AKUN GOSIP YANG BIASA LO KEPOIN!"

"Hah? Lo kenapa, Ge? Pagi-pagi udah teriak-teriak."

"Pokoknya lo nurut sama gue, San! Plis, gue sayang sama lo."

"Gue juga sayang—tunggu, kok lo jadi romantis gini?"

"Lo masih di hotel, kan? Gue ke sana sekarang!"

Sana mengernyit heran, tidak habis pikir dengan sikap Gea yang aneh. Jangan-jangan kebiasaan mabuk editornya itu kembali kambuh?

Sudah tabiat Sana dari dulu, jika dilarang dia akan semakin terpacu untuk melakukan apa yang dilarang. Sana menyalakan TV, tapi dia tidak menemukan apa pun yang aneh dari setiap acara TV. Hanya kajian agama dan berita pagi yang menyiarkan kasus pembunuhan, atau kecelakaan lalu lintas.

Sana beralih ke HP-nya. Jemarinya lincah membuka akun Instagram miliknya, dilanjutkan dengan membuka salah satu akun gosip selebritis yang biasa ia baca setiap hari. Tiga unggahan teratas akun tersebut membuat darah Sana berdesir. Jantungnya mencelos kala ia membuka salah satu dari tiga tautan, yang menunjukkan foto-foto Abimanyu bersama Tatiana.

Dalam satu tautan ada sepuluh foto. Masing-masing foto menunjukkan keakraban Abimanyu dengan Tatiana; foto di lokasi syuting, foto saat mereka berdua berjalan di mall dan bertemu Sana, juga foto saat mereka menghadiri acara jamuan makan malam dengan direksi penerbit.

Sana menutup mulutnya dengan sebelah tangannya yang bebas, saat ia melihat tautan berikutnya. Sebuah foto membingkai pemandangan antara Abimanyu dan Tatiana yang saling berangkulan memasuki gedung apartemen Tatiana. Menurut sumbernya, hingga pagi hari, tidak ada tanda-tanda Abimanyu meninggalkan apartemen itu.

Dan seketika, Sana merasakan dunia di sekitarnya runtuh dalam air mata.

***

"Sori gue baru datang jam segini. Abimanyu mana?" tanya Gea, mengintip dari celah pintu yang belum sepenuhnya terbuka.

"Gue gak tahu, dan gue gak mau tahu," jawab Sana, dengan suaranya yang nyaris habis. Dilihat dari kedua matanya yang bengkak dan hidungnya yang memerah, Gea bisa menebak perempuan itu habis menangis sejadi-jadinya.

"Lo pasti lakuin apa yang gue larang, kan?" tanya Gea. Dia sudah menduga Sana akan melanggar larangannya, jadi dia sudah tidak terkejut lagi.

Sana menunjukkan wajah akan menangis lagi. Gea buru-buru memeluk Sana, lalu menggiringnya duduk di kasur.

"Udah makan?" tanya Gea.

Once Upon A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang