"Hoaaammm gabut gua."
Kini seluruh kelas sedang jam kosong, karena memang guru guru dan kepala sekolah sedang rapat. Mungkin sekitar 2 jam rapat itu berlangsung. Memang menyenangkan bagi seluruh siswa. Munafiq memang kalau Alna dan yang lainnya tak suka jam kosong. Tapi kali ini benar benar membosankan.
"Lo kira lo aja. Gue juga gabut," Bahkan para osis pun kini tak punya pekerjaan. Seperti Dellyna saat ini, lihatlah kelakuannya, ia berbaring di lantai beralaskan koran yang entah dari mana.
"Ngapain nih?"
"Ngantin?" Tanya Recina antusias, dan hanya dibalas gelengan oleh ketiganya.
"Cari cogan?
"Males ah gue. Cogannya udah diserbu tante cabe mah," ucap Dellyna ogah ogahan.
"Terus si playboy itu apaan dongg?" Goda Alnaya sambil menaik turunkan alisnya. Hal itu membuat Dellyna jijik, ia menggeplak kepala Alna.
"Aduh."
"Gangguin adek kelas yuqss." Jangan kalian kira Dellyna adalah waketos yang alim. Kalian salah, entah dapat anugerah dari mana, seorang badgirl seperti Dellyna mendapat gelar waketos.
Ketiganya diam, mempertimbangkan saran dari Dellyna barusan. Setelah dihitung hitung, lama juga mereka tak mengganggu adik kelas.
"Setuju bat gue!"
Alna, Dellyna, Recina, dan Revina celingukan, mencari target pelampiasan dari kegabutan mereka. Bagi mereka, tak ada yang lebih menyenangkan dari mengganggu adik kelasnya itu.
"Eh tutututu," tunjuk Alna pada seorang gadis yang baru saja memasuki kelasnya. Setelah di pikir pikir, gadis itu berkemungkinan akan kembali keluar. Dengan cepat, keempatnya melancarkan aksi mereka.
"Eh eh eh. Dell, minyak lo bawa kan?"
"Ada bos Alnaa." Dellyna mengacungkan jempolnya pada Alna tanda ia telah beres melakukannya.
"Cepet cepet keburu ada yang tau." Alna menuangkan minyak yang entah dari mana ia mencurinya serta satu kantung plastik kelereng yang selalu dibawa oleh Recina.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata melihat gerak gerik mereka sedari tadi "Siapa yang tau?"
"Ya kalo Evlan babi yang tau gawat lah," jawab Alna tanpa menoleh ke sumber suara.
"Ooh. Jadi ini kelakuan waketos?" Tunggu, sepertinya keempatnya mengenali suara itu.
Jeng
Jeng
Jeng
Jeng
"EVLANNN?!"
"Mau ngegoreng kelereng?" Selidik Evlan pura pura tak tau. Tapi sebenarnya ia tau maksud keempat gadis ini.
"Aa... an.. aanuu." Mungkin kali ini takdir tak memihak mereka.
"Ikut gue ke ruang osis se.ka.rang. Wisnu, beresin itu sekarang." Hei hei hei, mengapa Wisny disuruh membereskan semuanya? Bukankah Alna dan pengikutnya yang memulainya?
Baru saja Wisnu akan menolak, langsung dihadiahi deathglare oleh Evlan. Dengan segera ia mengurungkan niat memberontaknya, kemudian membereskan semua kekacauan ini
Kalau kalian mengira Dellyna malu atas aksi yang kepergok Evlan tadi, kalian salah. Ini sudah menjadi kebiasaan bagi Dellyna. Tapi entah darimana takdir kali ini tak memihaknya. Hal itu membuat Evlan mengetahui sifat badgirlnya. Ya, mungkin hanya Evlan yang belum tahu. Mana mungkin ia akan mengurusi masalah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEZE? UNFREEZE! (REVISI)
Teen Fiction[Cerita dalam tahap revisi. Harap memaklumi typo" yang bertebaran.] Ada saatnya dimana kita harus berjuang menelan pahitnya hidup yang bertentangan dengan prinsip yang kita miliki. Semuanya berjalan begitu saja. Beberapa orang mengatakan, "Cobalah m...