__________
Konbanwa minna👋Hai haiiii eperibadih🤗❣
Kita ketemu lebih cepat nih hehe. Hadiah buat kalian yang udah setia read and voment.🤗
Waduh ini buat silent readers, enaknya diapain ya? Ini author udah up lebih cepet, tapi kalian masih diem" bae, AUTHOR KUDU GIMANA LAGI?😭
Ah udahlah serah kalian aja.
Seperti biasa. Jan lupa tinggalkan jejak yaa❣🤗
Arigatou❣
Author.
__________Bugghh
Buggghhh
Brakkkk
Api amarah Evlan meletup letup. Wajahnya merah padam, dan kedua tangannya mengepal, menahan amarahnya. Sekretariat sudah seperti kapal pecah sekarang. Beberapa siswa yang mendengar keributan itu pun mencoba mencari tahu. Namun Wisnu dan beberapa anggota osis di luar melarangnya masuk.
"Keparat! Beri tau gue, dimana lo sembunyiin Alna?!" Evlan hendak melayangkan kembali bogemannya. Namun ditahan oleh Vano.
"Lo udah gila apa?!" sentak Vano. Ia hendak membogem wajah Evlan, namun syukurlah wajah tampannya berhasil terselamatkan.
"LO KAN?! Lo kan yang udah naruh kertas sialan itu di meja ALNA?!"
Suasana benar benar kacau. Jika Evlan sudah menggila seperti ini, tak ada satupun insan yang mau melerai pertengkarannya. Persetan ruangan ini akan hancur.
"Lo main nuduh aja! Mana buktinya?! Dan lo kenapa pulang sebelum waktunya? Lo diusir?" Vano mengangkat dagunya angkuh.
Dalam hati Evlan sudah beribu kali menyumpah serapahi lelaki dihadapannya ini yang sudah tak dianggap sahabat oleh Evlan.
"Alna hilang! Temen temennya bilang kalau beberapa hari lalu Alna nemuin kertas ditulis pake darah! Sorenya, dia dapet paket isinya kecoa! Gue lihat pagi ini di CCTV sekolah, jelas di sana ada lo!"
Buggghhh
Bogeman Vano yang cukup keras, membuat sudut bibir Evlan robek. "Bisa aja kan itu orang lain?" elaknya.
"Hoodie lo ga bisa bohong, bangke."
Buughh
Brakkkk
Prangg
"Cih. Lo kira cuma gue yang punya tuh hoodie?"
Tak hanya itu. Evlan juga memberikan bukti selanjutnya bahwa lelaki berhoodie itu adalah Vano. Recina mengatakan bahwa sehari setelah kejadian kertas dan paket itu, Alna bilang kalau Vano diberi pesan Evlan bahwa yang menjemput Alna adalah sopir pribadi Evlan yang dipesan dari Bandung kala itu. Namun, Evlan tak pernah melakukan hal demikian.
Evlan juga mengecek yang sebenarnya di CCTV. Kejadiannya saat pulang sekolah. Saat Alna duduk di dekat gerbang sekolah, seseorang menghampirinya dengan hoodie yang sama. Beberapa menit setelahnya, Recina menghampiri Alna. Dan menurut Recina, saat itu Alna berkata pada Recina bahwa, Vano baru saja datang dan mengatakan taxinya akan segera datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEZE? UNFREEZE! (REVISI)
Fiksi Remaja[Cerita dalam tahap revisi. Harap memaklumi typo" yang bertebaran.] Ada saatnya dimana kita harus berjuang menelan pahitnya hidup yang bertentangan dengan prinsip yang kita miliki. Semuanya berjalan begitu saja. Beberapa orang mengatakan, "Cobalah m...