1.4. Jack of All Trades.

326 36 19
                                    

"Hufft...."
Aku hanya bisa menghela nafas setelah handphone ku berkali-kali ambruk.

Maklumlah, keluargaku sederhana. Aku tidak punya tripod untuk merekam coveran pianoku yang rutin ku upload ke Instagram. Jadilah aku hanya mengganjal kamera handphone ku dengan barang seadanya. Entah itu buku, atau kotak parfum atau entahlah yang penting bisa membuat kamera handphone ku berdiri pas.

Hm? Piano? Tidak. Aku tidak mungkin membelinya dengan uangku sendiri. Itu hanya peninggalan lama kakek yang entah beliau mendapatkannya darimana.

Sebenarnya aku bingung, banyak orang bilang aku ini multitalent.

"Yang enggak kau bisa itu apa sih? Main piano, drum, gitar, biola bisa, masak bisa, bahasa inggris, jepang bisa, biologi, matematika pinter, design grafis, editing video, bahkan silat dan olahraga juga dapet. Enak banget ya jadi kamu.."

Ya, itu memang menurut orang. Tapi sebenarnya, dalam diriku; sekali saja aku ingin mempunyai satu hal yang membuatku mendedikasikan hidupku untuk itu. Tapi selama ini tak pernah bisa.

Siapa bilang aku tidak pernah mengikuti lomba2 yang sesuai untukku yang katanya "multitalent"? Aku pernah mengikuti olimpiade biologi dan bahasa Inggris, matematika juga. Lomba masak, festival musik dan olahraga. Tetapi? Tak satupun yang meraih juara.

Dan terakhir, tahun lalu aku mendaftar beasiswa Monbukagakusho. Kalian pasti tahu, beasiswa ini adalah beasiswa s1 ke Jepang gratis yang peluangnya hanya berkisar 1 : 2000. Ah, jika tidak tahu, kalian pasti tau kan channel YouTube Nihongo Mantappu? Jerome Pollin?
Nah, dia adalah salah satu penerima beasiswa tersebut.

Dan seperti yang bisa diperkirakan,
Aku gagal.

Aku memang bisa melakukan apapun yang kuinginkan, tetapi tidak satupun dari hal tersebut yang benar-benar aku kuasai. Ya, orang-orang menyebutnya "Jack of All Trades"
Yaitu mampu melakukan semua hal, tetapi tidak ada keprofesionalan dalam salah satu hal tersebut.
Biasa saja.

Mungkin juga pandanganku tentang diri itulah yang membuatku kagum ketika menemukan ONE OK ROCK. Mereka sebenarnya bisa melakukan apapun. Tetapi hanya satu bidang yang mereka tekuni. Dan tentu saja, hasilnya akan terlihat.

Sekarang aku hanya terjebak disini. Dan entah mengapa dari sekian banyak hal, obsesi, dan hobi di muka bumi ini aku hanya terjerat menjadi seorang fangirl? Sebuah gelar yang kuberikan kepada diriku sendiri. Sebuah gelar yang penyandangnya hanyalah time waster yang suka menghamburkan waktunya mengagumi seseorang yang tidak pernah bisa ia miliki. Umm ralat, maksudku, seseorang yang 'mungkin' tidak pernah bisa ia miliki.

See? Bahkan si fangirl ini masih sempat-sempatnya berharap
Bahkan sekalipun aku tidak pernah menginginkannya--menjadi seorang fangirl.

***

Hah? Jam berapa ini?
Tidak terasa, aku malah keasyikan main piano dan melamun.

Hari ini, jam ini, saatnya untuk melihat pengumuman hasil rangkaian tes beasiswa Monbukagakusho ku yang kedua kalinya. Aku tidak berharap banyak. Bahkan jika ini gagal aku ingin meneruskan bisnis bakso ibuku saja.

Dengan cepat kuraup handphoneku. Dan tergesa-gesa aku membuka kunci tombolnya.

Tapi apa ini??













!!!! Tidak mungkin!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!!!! Tidak mungkin!!!

Refleks aku sontak melempar hpku.

Seorang Taka? Taka yang itu? Menyukai video cover piano "Pierce" ku itu??
Ah tidak. Masak sih??

Kuambil kembali hpku, kuamati dengan teliti, postinganku dan notifikasi itu. Memang benar itu Taka! Ah bagaimana ini!!

Seperti orang gila, aku melompat-lompat, menepuk-nepuk pipiku. Oh ini sungguh terjadi!!

Pikiranku mulai memutar kembali kejadian kemarin.

Jangan-jangan orang Jepang kemarin itu.. adalah Taka???

Membayangkannya benar saja membuatku mual karena terlalu bahagia.

Namun saat pikiran sehatku mengambil alih,

Iya itu Taka, tapi kan dia memang begitu? Selalu menghargai karya dan kemampuan orang? Apalagi fansnya. Dan kamu hanya salah satu dari jutaan fansya.

Taka hanya menyukai salah satu postinganmu karena kamu menge-tagnya. Tidak lebih. Tidak mungkin dia stalking, atau tahu akunmu? Bahkan jika benar pengunjung kemarin adalah Taka, tidak mungkin ia tahu akunmu. Bahkan namamu saja ia tak tahu. Sadarlah!

Huuh. Aku memejamkan mataku. Masih berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

Tetapi ditengah euforiaku, apa ya, yang masih mengganjal ini?

Oh!! Iya...

Bagaimana aku hampir lupa? Bagaimana hasil tesku??

Maaf ya teman-teman. Agak pendek hehe. Tapi ini aku kasih bonus yang anget-anget bikin meleleh (^3^♪

 Tapi ini aku kasih bonus yang anget-anget bikin meleleh (^3^♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ms. Bakso (Taka X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang