1.20. Started from Here.

257 29 14
                                    

Author PoV

"Ebuseet, muka lo kok bisa merah gitu?! Abis cuci muka pake gincu?" Kemunculan Ryota di depan pintu membuat Taka yang baru saja menutup pintu kamar nona bakso terkejut dan menjatuhkan mangkok bubur beserta baskom yang dibawanya.

"Yaelahh jatuh kan jadinya! Lu sih ngagetin aja!"

"Eh tunggu2, ngapain lu keluar dari kamarnya nona bakso? Ooouu aku tau. Kalian berdua habis --" Ryota menunjuk Taka sambil senyum-senyum.

"Eh ngawur yaa, aku enggak ngapa-ngapain tau! Akusamasekaliengganyiumdiakok!" Taka segera membungkam mulut Ryota. Ia mengira senyum Ryota berarti menuduhnya mencium nona bakso (yah padahal benar sih), membuat Taka gelagapan menjawab.

"Eh? Siapa juga yang nuduh lu nyium nona bakso? Jangan-jangan beneran kalian c-i-y-u-m-a-n?" Ryota melirihkan suaranya ketika mengatakan "ciuman" takut ia digeplak Taka seperti yang sudah-sudah.

"Trus ngapain kalau bener?" Diluar dugaan, reaksi sang vokalis itu malah membelakangi Ryota, takut semu merah pada wajahnya yang bertambah terlihat oleh sang bassistnya.

"Ciee saltingg! Gimana-gimana? Enak kan rasanya ciuman? Kek pedes-pedes hot gitu lho."

"Nggak tuh, menurutku rasanya kek stroberi tapi stroberinya ngga asem. Manis."

-__-

***

Walaupun Taka sudah menyuruhnya untuk tidur saja, nona bakso hanya bergelimpangan kesana-kemari di atas kasur. Tersenyum-senyum sendiri salah tingkah. Masih terlalu indah kejadian hari ini untuk menjadi nyata. Ia menutup mulut menggunakan kedua tangannya, karena ia tidak bisa menghapus bayangan itu.

Memang sangat diluar dugaan, bahkan impian nona bakso pun tidak sampai untuk menjalin hubungan seperti ini dengan the only and the only one Taka. Sesorang yang di khayalkan banyak orang. Sesorang yang hanya melihat langsung saja tanpa penghalang layar sudah menjadi cita-cita hampir mustahil nona bakso sedari dulu. Sungguh, berpikir tentang hanya melihat Taka secara langsung saja dulu adalah hal yang hampir mustahil. Dan itu hanya melihat, tanpa interaksi.

Berpikir tentang kenyataan itu membuat nona bakso kembali mengulum sebuah senyum, sembari membenamkan wajahnya yang mulai memanas kedalam bantal.

"Stop salting! Sepertinya aku harus segera menyelesaikan pengeditan videoku!" Kata nona bakso kepada dirinya sendiri.

Ia teringat nanti malam adalah jadwal mereka untuk terbang ke Indonesia, untuk jadi opening act konser Ed. Jadi nona bakso harus bersiap dan juga menyelesaikan pekerjaannya hari ini

***

(Y/n) PoV

"Mori-chan! Kopernya papah Toru lebih empuk tuh!"

"Okeh-okeh siap, jangan lupa divideo ya!"












"Okeh-okeh siap, jangan lupa divideo ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ms. Bakso (Taka X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang