1.17. Amid The Darkness.

209 31 18
                                    

Author's PoV

"Y/n - san! Apakah aku bisa meminta hasil foto konser tadi?" Tanya Toru menghampiri y/n.

"Ah, Toru-san. Sebentar ya, akan kupindah ke laptop terlebih dahulu."

Y/n yang sedang meracik makan malam, segera mematikan kompor dan meletakkan pisau yang ia gunakan untuk memotong sayuran. Ia lalu keluar dari dapur, berjalan ke ruang tengah untuk mengambil kamera dan laptop. Namun saat ia tengah berjalan..

"Nona Y/n? Apakah kau bisa menghubungi staf EO untuk memastikan pengembalian fasilitas panggung?" Salah satu staf menghentikan langkah y/n sejenak.

"Ryoukai! (siap)" Kata y/n tanpa menoleh, seraya berlalu dengan langkah lebar dan cepat.

"Oh ya, dan jangan lupa juga hubungi tour company untuk melihat jadwal tour selanjutnya!" Teriak staf tersebut

"Okidoki!"

Tanpa berhenti melangkah, Ia merogoh handphone didalam sakunya, lalu menghubungi pihak EO dan tour company.

Dengan lincahnya, Ia lalu duduk di sofa ruang tengah bus, tangan kirinya mengambil kamera lalu membuka laptop dan tangan kanannya tetap memegang ponsel dan mengobrol dengan staf EO.

"Anooo...nona y/n....apakah makanannya sudah siap? Harahetta (aku lapar) hehe." Tomoya yang juga kebetulan lewat lalu menghampiri y/n yang sedang sibuk mengurus ini dan itu.

"👍......👆👌???" Y/n menoleh ke arah Tomoya, memberikan gestur yang berarti "Oke.. 10 menit lagi ya?" Sambil terus mengobrol dengan staf EO dan tour company.

"Baik pak. Selamat malam." Ia akhirnya selesai menelepon, dan menutup panggilannya.

"Sebentar ya, Tomoya-san. Aku pindahkan dulu file dari kamera ini. Ok? Karena ini bisa ditunggu sambil aku meracik makan malam."

"Okey. Maafkan Tomoya yang suka mengganggu kegiatanmu yang super sibuk..ya ya?"

"Sudah tugasku kok." Y/n membalasnya lalu memberikan seulas senyum.

Sembari menunggu terpindahnya file foto, ia kembali ke dapur, melanjutkan memotong sayuran, menghangatkan Bakso dan kuahnya, dan mengambil kecap, saos, dan sambal dari tempatnya. Ya, menu malam ini.. adalah Bakso dengan resep khas yang ia dapat dari Ibunya.

Y/n memang sangat sigap dan lincah jika menyangkut tentang pekerjaan lapangan. Sejak kecil ia sudah dididik untuk terbiasa bekerja keras. Kondisi ekonomi keluarganya menuntutnya untuk bersikap demikian.

"Sudah kuduga, aku sudah tepat untuk merekrutnya menjadi crew." Gumam Taka yang ternyata sedari tadi mengamati gerak gerik nona bakso.

"Sudah kuduga, Mori-chan benar-benar jatuh cinta."

Taka yang sedang menaruh kantung es di pergelangan kakinya sontak dengan cepat menoleh kebelakang, membuat kantung es yang dipegangnya jatuh ke lantai. Ia baru menyadari keberadaan Ryota disana. Ia langsung menyergap Ryota dan membekap mulutnya.

"Twllowng...akwu diswekwwap!!"

"Sssssttt!!!! Jangan keras-keras! Nanti dia dengar."

"Hahh? Jadi benar??! PERHATIAN SEMUANYA!!! TERNYATA MORI-CHAN SEDANG JATUH CINTA DENGAN NO-mmpph" Tidak diam, justru Ryota semakin berteriak seakan-akan ada pengumuman kebakaran. Dan Taka pun kembali membungkam mulut Ryota.

"Ssssshhhhhhh sialan lu! Jadi mulut lo mau aku sumpal pake jatuhan es batu?!! " Taka menunjuk es batu yang tercecer bekas ia mengompres kakinya tadi.

Dan tentu saja, akibat mulut TOA Ryota, Tomoya dan Toru segera muncul dan menyerang Taka dengan berbagai pertanyaan dan ejekan.

"Nnnnaannnii??! Jadi bener lu jatuh cinta sama dia? Omaigad omainow omaiwow!!!" Tomoya menggoyang-goyang kedua bahu Taka dengan cepat hingga Taka pusing.

Ms. Bakso (Taka X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang