Chapter Eight - Queen Be

1.4K 145 107
                                    

Menjadi diri sendiri itu tidak mudah. Hal sederhana yang ternyata sulit dilakukan oleh setiap manusia. Terkadang manusia harus memakai topeng untuk menyembunyikan keegoisan yang menjadi sebuah hal yang natural terjadi.

Tidak semua orang bisa jujur pada dirinya sendiri. Terbiasa menggunakan topeng malah bisa menjadi sebuah kenyamanan daripada bersikap menjadi diri sendiri.

Chapter Eight - Queen Be

Bae Joohyun.

Lahir sebagai perempuan keras kepala, egois, pemarah dan tidak mau mengalah.

Kalau ia bisa menang kenapa harus bisa mengalah. Itu prinsipnya. Tidak ada drama dalam hidupnya. Joohyun tidak suka hal menye-menye. Tumbuh menjadi seorang anak tunggal membuat jiwa joohyun terbiasa mandiri. Tidak ada yang tidak bisa ia lakukan, selagi ia menginginkan.

You're life on youre hand - itu prinsipnya.

Jadi tidak heran bagaimana ia bisa melewati semua fase menyebalkan dalam hidupnya dengan begitu sempurna. Joohyun tidak harus bersikap manis pada setiap pria yang menggodanya karena itu memang bukan sebuah keharusan.

Mereka menyebutnya cantik, karena memang ia cantik. Tapi Joohyun tidak punya keharusan untuk bersikap manis pada mereka semua.

Memiliki wajah cantik bukan sebuah dosa. Kata siapa jadi cantik itu sebuah kesialan.

Hahahahaha. Stupid.

Terutama sikapnya pada Suho. Cih, lagipula ia tidak menyukai Kim Junmyeon. Sahabat sekaligus teman nya sejak ia kecil.

Joohyun tau Suho menyukai perempuan lemah lembut, cantik, sopan dan berhati malaikat serta bermanner seperti cinderella.

Lebih tepatnya Suho lebih menyukai Jisoo sejak mereka kecil. Dan Joohyun benci itu. Joohyun kecil membenci Suho karena pria itu selalu menganggapnya sebagai teman lelakinya bukan teman perempuan nya.

Iya.

Joohyun juga ingin dipandang sebagai perempuan. Joohyun juga lemah seperti Jisoo. Tapi karena Suho selalu melihat Joohyun yang tangguh pria itu selalu bertingkah sok didepannya. Dan semakin membuat nya sebal.

Dan sekarang pun seperti itu. Suho kecil dan sekarang tidak ada bedanya. Hanya pria arogan dan menyebalkan yang terperangkap dalam tubuh pria dewasa. Dia tidak pernah tumbuh. Suho tidak pernah mengerti kalau kedua sahabat perempuannya sudah dewasa.

Mereka. Bukan Joohyun dan Jisoo yang dulu. Yang akan selalu ada disisinya, yang selalu akan bersamanya.

Suho tidak sadar, Joohyun pun memiliki kehidupannya sendiri.

"Siapa namja itu?"

"Eoh?"

"Jawab aku Bae Joohyun"

"Bukan urusanmu"

"Jadi urusanku. Kau lupa kau masih tunanganku"

For a Goodnes sake! Apa katanya tadi. Tunangan? Joohyun mendecih keras-keras. Mood nya selalu buruk saat bersama Suho.

Seharusnya ia mengajak Mino tadi. Agar Suho bisa langsung bisa menjawab sendiri pertanyaan bodoh nya.

Ah. Tiba-tiba saja Joohyun kangen Mino yang bodoh. Dan menyenangkan.

"Tunangan? Tsk... kita tidak pernah menyetujui hal itu Junmyeon dan satu lagi, kau lupa kita bertemu untuk menyelesaikan urusan kita. Bukan untuk mencari tahu siapa kekasihku" jawab Joohyun tajam.

Suho terdiam dengan seringai halus diujung bibir. "Kekasih? Oww... seorang Bae Joohyun sudah memiliki kekasih rupanya, apa aku harus mengucapkan selamat?"

OPERA#2 [ Irene ※ Mino ] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang