Chapter Eleven - Really??

1.3K 131 317
                                    

Katanya, kalau berbohong maka kita akan menyiapkan kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang ada.

Dan semua kebohongan itu akan selalu berulang-ulang. Sampai kau sendiri muak dengan kebohongan yang sudah kau ciptakan.

Chapter Eleven - Really??

"Kau tahu acar persik yang bagus itu bentuknya seperti apa?"

Mino melirik Irene malas dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku hoodie nya.

"Yang seperti acar"

"Maksudmu?"

"Aku tidak bisa membedakan bentuk acar persik yang bagus Bae... kau tanya saja langsung dengan penjualnya"

"Tsk... kau masih marah?"

Mino melebarkan kedua matanya. Marah katanya? TENTU SAJA YANG MULIA BAE JOOHYUN -sahut Mino dalam hati.

"Memangnya kelihatan sekali ya" balas Mino acuh. Irene memutar kedua matanya dan mendecih, "Aigo~ pacarku merajuk... kyeoptaa" serunya dengan kedua tangan menjawil pipi Mino.

"Lepaskan Bae.. nanti hatiku jadi semakin tidak karuan"

"Whatt?? Heol..."

"Tuh kan.. percuma aku jujur. Kau lebih suka drama kan? Katanya berpura-pura itu melelahkan. Arra!! Aku juga akan berpura-pura sekarang -"

"APA?"

"APA?"

"Pura-pura apa?"

"Pura-pura tidak menyukaimu"

Irene mendengus dan menyeringai, perlahan ia mendekati wajah Mino dan mengecup pelan pipi pria tampan itu dan bergegas masuk kedalam toko.

"Coba saja kalau bisa" desis Irene sebelum ia masuk. Meninggalkan Mino yang melongo didepan mobilnya.

"Astaga perempuan ini... bajingan sekali dia" gumam Mino senang.

※※※

"Kondisi tubuh anda semakin membaik, besok atau lusa kurasa kau bisa pulang Nona"

Jisoo mengulum bibirnya dan mengangguk. "Begitu ya.. gomawoyo"

Lisa menoleh kearah Jisoo dan mengangguk, " Nona Kim, Bobby-uisa mungkin sedikit siang datang kemari"

"Maksudmu?"

Lisa memutar kedua matanya, sadar sudah terlalu lancang memasuki ranah pribadi masalah orang lain. Dengan cepat ia memohon maaf dan menepuk mulutnya. "Aigo, mulutku ini. Jeongmal mianhada Nona"

"Wee? Aish.. jangan begitu Nona"

"Lisa.. Lalisa"

"Lalisa, Kim Jisoo..." sahut Jisoo manis, ia mengulurkan satu lengannya sementara Lisa melongo dan menganggukan kepalanya meraih tangan itu dan menjabatnya. "Maafkan kelancangan mulutku Nona Kim"

"Panggil saja Jisoo..."

"Ah.. ye.. Jisoo-shii"

Lisa buru-buru merapihkan termometer dan berlalu dari ruangan Jisoo setelah berbasa basi sebentar.

Jisoo menghela nafasnya. Kesepian kembali melanda nya. Ah ia lupa...

'Jenie-ya .... bagaimana kabar butik?'

Jisoo terdiam kembali. Menaruh handphone nya menunggu balasan dari Jennie. Ia tahu kesibukan di butik pasti sudah benar-benar menyita waktu sahabatnya itu.

'Ya... aku bisa gila lama-lama, cepatlah pulang Soo-yaa'

Kim Jisoo mengulas senyum nya. Membayangkan seandainya Jennie tahu kalau Jisoo ada disini. Dengan kondisi yang menyedihkan. Perlahan ia merebahkan kepalanya. Jisoo sudah bertekad. Ia harus segera merecovery kesehatannya dan kembali menjadi Kim Jisoo yang kuat. Yang ceria dan penuh semangat.

OPERA#2 [ Irene ※ Mino ] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang