part 39

7.2K 689 25
                                    

Lampu blitz kamera beberapa kali menyala. Lisa duduk di belakang fotografer sambil mengamati jennie yang sedang berpose di depan kamera.

"Good jennie. One more again" ucap seorang fotografer.

Bambam menghampiri lisa sambil membawakan sebotol air mineral. "Terimakasih" ucap lisa. Pandangan lisa tak lepas dari sosok jennie.

"Nona kim model yang hebat nona. Tak salah jika Mr. lee mengganti model yang sebelumnya menjadi nona kim" ucap bambam.

Lisa mendongakkan kepalanya menatap bambam. "Apa maksudmu mengganti model sebelumnya?" Tanya lisa.

"Apa mr. Lee tidak bicara dengan anda? Sebenarnya sudah ada model thailand untuk mengisi promosi ini tapi beberapa hari yang lalu Mr lee menelpon memintaku untuk mengganti modelnya mengganti nona kim dan mengatakan anda akan datang bersama nona kim" ucap bambam.

Lisa terdiam memikirkan ucapan bambam "dia mempermainkanku" gerutu lisa. "Apa maksud anda nona?" Tanya bambam. "Ahh tidak tidak. Apa agendaku setelah ini?" Tanya lisa.

"Tidak ada nona. Besok malam anda dan nona kim akan menghadiri makan malam dengan seluruh pegawai perusahaan. Lusa anda dan nona kim akan mengadakan konferensi pers untuk peresmian promosi apartement" ucap bambam. "Hmm baiklah" ucap lisa.

Beberapa saat kemudian pemotretan pun selesai. Jennie menghampiri lisa lalu duduk di sampingnya. Lisa memberikan sebotol air pada jennie. "Thank you" ucap jennie sambil tersenyum.

"Apa kau lelah unnie?" Tanya lisa. Jennie menggeleng "tidak. Tidak begitu lelah. Wae?" Tanya jennie. "Apa kau ingin pergi ke night market?" Ucap lisa.

"Kau mengajakku pergi ke night market?" Tanya  jennie. "Hmm jika kau tidak lelah" ucap lisa.

"Tentu saja aku mau. Wait a minute i'll change my cloth" ucap jennie lalu berjalan meninggalkan lisa. Lisa hanya terkekeh melihat tingkah jennie.

"Anda menyukainya nona" ucap bambam.

Seketika itu juga tawa lisa terhenti. Ia beralih menatap tajam bambam. "Maafkan aku nona. Aku hanya asal bicara. Disini hubungan sesama jenis itu biasa. Maafkan aku jika aku salah" ucap bambam menunduk.

"Duduklah" ucap lisa. Bambam sambil terlihat gugup duduk di samping lisa. "Ku beritahu satu hal. Aku memang menyukai wanita. Tapi tentu saja itu bukan jennie. Jennie sudah seperti kakak bagiku dia seniorku di kampus. Aku hanya mencintai satu wanita yaitu kim jisoo" ucap lisa. Lisa menunjukkan ponselnya pada bambam.

"Ini kim jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kim jisoo. Wanita yang paling aku cintai" ucap lisa. "Dia cantik sekali nona" ucap bambam. "Tentu saja dia sangat sangat sangat cantik. Sepulang dari sini aku akan bertunangan dengannya dan aku harap kau bisa datang di pertunangan kami" ucap lisa sambil tersenyum.

"Tentu saja. Aku pasti datang. Suatu kehormatan bisa datang ke acara yang sangat penting untuk anda" ucap bambam. Lisa hanya tersenyum sambil menepuk bahu bambam. Lalu jennie datang menghampiri bambam dan lisa. Mereka akhirnya pergi ke sebuah pasar malam.
-
-
-
-
-
-
-
-

Setibanya jennie dan lisa di sebuah night market, jennie terpukau melihat banyaknya pedagang yang ada. Mulai dari pedagang baju, sepatu,tas, accessoris, hingga makanan ada. "Woahh daebak" ucap jennie.

"Hebat kan unnie? Ini night market terbesar di thailand. Kau bisa menemukan apapun yang kau mau disini" ucap lisa. Mereka pun berjalan melewati satu persatu pedagang, mencoba satu persatu makanan khas thailand dan tak lupa membeli beberapa barang untuk oleh oleh.

Tak terasa waktu pun mulai larut. Jam di tangan lisa menunjukkan pukul 23.30 bukannya berkurang tapi pengunjung night market malah semakin bertambah. "Unnie, bisa kita pergi sekarang? Disini terlalu ramai"ucap lisa.

Jennie melihat wajah lisa mulai pucat. Jennie ingat bahwa lisa memiliki phobia dengan keramaian. Jennie pun bergegas membawa lisa pulang.

Selama di perjalanan lisa tertidur sambil bersandar dan kepalanya sedikit mendongak ke atas. Perlahan jennie memberanikan diri untuk membelai pipi lisa dan menyandarkan kepala lisa di bahunya. Tanpa disadari perlakuan jennie terlihat jelas oleh bambam.

Setibanya di kamar, jennie menyuruh lisa berbaring di tempat tidur. Awalnya lisa menolak dan terjadi perdebatan yang cukup lama antara jennie dan lisa. Hingga akhirnya lisa menyerah dan menuruti semua ucapan jennie.

"Apa kau sakit? Wajahmu sangat pucat. Kau membawa obat?" Tanya jennie. "Aku tidak apa apa unnie. Hanya sedikit pusing nanti juga akan hilang sendiri" ucap lisa sambil tersenyum.

"Baiklah sekrang kau tidur. Aku akan tidur di sofa" ucap jennie. Lisa hanya mengangguk lalu perlahan menutup matanya.

Setelah mengganti baju dan menghapus riasan make up, jennie berbaring di sofa dan mulai memejam kan matanya. Tidak lama kemudian jennie terbangun karena merasakan sakit di punggungnya.

"Bagaimana dia bisa tidur disini semalaman. Bagiku ini sangat menyakitkan. Apalagi jika untuknya" ucap jennie.

Jennie merasa benar benar tidak sanggup untuk tidur di sofa memutuskan untuk tidur di tempat tidur bersama lisa dengan sedikit jarak diantara mereka bedua.

Jennie tersenyum memandangi wajah lisa yang sudah terlelap di alam mimpi. "Aku bahagia bisa seperti ini bersamamu. Terimakasih" ucap jennie lirih sambil tersenyum lalu berbalik membelakangi lisa dan mulai menutup mata.

Tiba tiba saja lisa memeluk jennie dari belakang lalu berkali kali mengecup bahu dan leher jennie. Jennie membuka matanya dan mencoba berbalik perlahan. Lisa semakin mempererat pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di leher jennie.

"Hmmm jisooyah saranghae" ucap lisa dengan mata terpejam.

Deg

Mendengar ucapan lisa membuat jennie perlahan meneteskan air matanya. Jennie perlahan mencoba melepaskan tangan lisa tapi bukannya terlepas lisa semakin mempererat pelukannya dan juga mengecupi leher jennie. Membuat jennie menutup mulutnya agar desahan tidak terdengar. Perlahan jennie menutup mata dan mencoba untuk tidur.

Something In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang