part 67

6.1K 646 13
                                    

Lisa mulai terbangun ketika suara ketukan pintu mengganggunya. Jae won masuk sambil membawakan secangkir teh dan semangkuk soup.

"Bangunlah anak nakal. Ini sudah jam 10. Kau bahkan tidak mengganti bajumu. Dasar anak nakal" ucap jae won. "Kakek.. jangan menggangguku. Aku masih mengantuk kepalaku juga pusing" ucap lisa.

"Tidak. Kau harus bangun sekarang. Cepat bangun" ucap jae won. Jae won menarik lisa hingga lisa duduk bersandar di kepala tempat tidur. Jae won memaksa lisa memakan sarapannya. Lisa hanya menurut lalu mulai memakan soup yang di bawakan jae won.

"Jadi.. kalian berdua kemana semalam? Kenapa kau pulang dalam keadaan mabuk?" Tanya jae won.

Pertanyaan jae won membuat lisa berpikir. Ia mencoba mengingat kejadia semalam. Perlahan lisa mengingat kejadian semalam "oh my god apa yang telah aku lakukan" ucap lisa saat ia mengingat ciuman panas antara dirinya dengan jessica.

"Mwo? Apa yang kau lakukan? Katakan pada kakek" ucap jae won. "Semalam kami pergi ke bar. Kami minum, mengobrol, berdansa lalu kami.... kami... berciuman" ucap lisa.

"Mwo? Berciuman?" Tanya jae won. "Ne kakek. Dia menciumku lalu aku meresponnya. Oh my god apa yang telah aku lakukan" ucap lisa.

Mendengar ucapan lisa membuat jae won tertawa "dasar anak nakal. Bisa bisanya kalian berciuman di pertemuan pertama kalian" ucap jae won.

"Kakek... aku mabuk aku tidak begitu sadar dengan apa yang aku lakukan. Bagaimana ini? Aku harus meminta maaf padanya. Tapi bagaimana caranya aku menghubunginya" ucap lisa.

"Tenanglah. Jessica akan pulang ke korea bersamamu. Kau bisa bicara padanya saat kalian bertemu" ucap jae won sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan lisa.

Setelah menyelesaikan sarapannya lisa beranjak dari tempat tidur untuk mandi. Tapi langkahnya terhenti ketika ponselnya berdering.

Lisa melihat video call masuk dari jennie. Melihat nama jennie membuat lisa merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat dengan jessica. Lisa juga merasa sangat merindukan jennie.

"Akhirnya kau mau mengangkat panggilanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kau mau mengangkat panggilanku. Apa kau tau jika aku sangat merindukanmu hingga membuatku gila" ucap jennie.

Lisa hanya tersenyum menatap wajah kekasihnya.

"Yakk... kenapa kau hanya tersenyum? Apa kau tidak merindukanku huh" ucap jennie kesal.

"Yakk... apa kau tidak merasa bersalah padaku.  kau bahkan tidak meminta maaf padaku sekarang. Kau menelponku hanya untuk memakiku?" Ucap lisa.

"Tidak tidak. Maafkan aku boo. Aku tidak bermaksud memakimu. Aku minta maaf mengenai kejadian di agensi. Aku benar benar tidak ada hubungan apapun dengan kai oppa" ucap jennie.

"Hmmm jangan menyebut namanya di depanku ini masih pagi. Aku tidak mau membahas ini. Jika kau mau membahas soal masalah kemaren lebih baik aku menutup panggilan ini" ucap lisa.

"Baiklah aku tidak akan membahasnya lagi. Aku sangat sangat merindukanmu boo" ucap jennie.

"Aku juga merindukanmu. Bagaimana hari harimu tanpaku?" Tanya lisa.

"Aku tidak suka. Aku menjadi tidak bersemangat. Lusa adalah debut pertamaku di inkigayo aku ingin kau datang dan memberiku dukungan" ucap jennie

"Lusa? Hmm maafkan aku. Kakek masih membutuhkanku disini" ucap lisa.

"Aku mengerti. Bagaimana keadaan kakek?" Tanya jennie.

"Ya... biasa penyakit tua" ucap lisa sambil tertawa.

"Yak... jangan seperti itu" ucap jennie.

"Mianhe. Sayang, bukankah sekarang di korea tengah malam kenapa kau belum tidur huh" ucap lisa.

"Aku tidak bisa tidur karena merindukanmu. Tapi sebentar lagi mungkin aku akan tidur dengan nyenyak karena aku telah melihatmu" ucap  jennie sambil tersenyum.

"Hmm kau terlihat sexy dengan menggunakan baju tidur itu. Ingin rasanya aku menggingitmu" ucap lisa.

Jennie tertawa mendengar celotehan lisa. "Karena itu cepatlah pulang. Kau bisa menggingit ini nanti" goda jennie dengan meremas payudaranya sendiri.

"Ahh... aku merindukanmu. Boleh aku melihatnya?" Tanya lisa.

"Mwo? Melihat apa?" Tanya jennie.

"Yang baru saja kau remas" ucap lisa.

"Yakkk dasar mesum" bentak jennie.

"Ayolah sayang sedikit saja" ucap lisa.

Jennie hanya menggeleng "hmm apa kau tau istilah phone sex?" Tanya lisa. "Aku tau. Wae?" Tanya jennie. "Hmm bisakah kita melakukannya" tanya lisa.

Jennie membulatkan matanya menatap lisa "mwo? Kau memintaku bermain dengan jariku sendiri di depanmu sekarang? NO WAY. Kenapa kau menjadi sangat mesum huh. Kau tidak seberani ini sebelumnya" ucap jennie. 

"Ini memang sifat asliku jennie. Kau harus tau jika kekasihmu ini sangat mesum. Jika kau tidak bisa menerima salah satu sifat burukku tak apa. Kau bisa mencari yang lebih baik dariku" ucap lisa dengan nada serius.

"Yak... kenapa pembicaraanmu menjadi sangat serius. Aku tak suka mendengar ucapanmu. Aku menerimamu apa adanya lisa. Aku tak keberatan dengan sifat mesummu itu" ucap jennie.

Lisa tersenyum "aku lega mendengarnya. Aku hanya ingin kau tau kekuranganku" ucap lisa. "Aku menerima kelebihan dan kekuranganmu sayang" ucap jennie sambil tersenyum.

"Aku mencintaimu jennie" ucap lisa. "Aku juga sayang" ucap jennie. "Sekarang tidurlah. Aku tidak ingin kau sakit karena tidur terlalu malam" ucap lisa.

"Tapi berjanjilah kau tidak akan mengabaikan pesan dan panggilan telponku lagi" ucap jennie.
"Tentu saja sayang. Aku berjanji. Sekarang tidurlah" ucap lisa.

"Baiklah boo. I love you. Muach" ucap jennie.  Jennie mengakhiri video call dengan sebuah ciuman yang mampu membuat lisa tersenyum.

-
-
-
-
-

Jennie pov

Aku bahagia karena akhirnyablisa mau mengangkat panggilanku dan ia tidak marah lagi padaku. Beban di pundakku seakan hilang melihatnya tersenyum. Tapi aku mengingat sesuatu mengenai sifat lisa.

Aku mulai percaya dengan ucapan kai oppa yang mengatakan lisa memiliki pikiran mesum. Tapi aku lega karena ia mau jujur padaku. Aku tidak pernah keberatan dengan sifat mesum lisa asalkan ia memikirkan orang lain dengan pikiran mesumnya itu.

"Aku mencintamu lisa. Sangat sangat mencintaimu" ucapku.

Perlahan aku menutup mata mereflexikan pikiranku yang beberapa hari ini menjadi beban.

Jennie end pov

Something In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang