Jennie dan lisa baru selesai melakukan konferensi pers dan peresmian penjualan apartement. Konferensi pers benjalan lancar dan kondusif. Untuk masalah ken lisa menyerahkan ken ke polisil.
"Apa pesawatku sudah siap?" Tanya lisa. "Sudah nona. Apa anda ingin kembali ke korea sekarang?" Tanya bambam. Lisa melirik ke arah jennie sejenak. Ia meminta persetujuan jennie dan jennie menyetujuinya. Mereka pun bergegas menuju bandara.
"aku benar benar minta maaf jika selama disini kalian tidak nyaman" ucap bambam ketika lisa dan jennie akan naik pesawat. "Ini bukan salahmu. Kau sudah bekerja dengan sangat baik. Ingat, kau harus datang di hari pertunanganku. Aku akan mengabarimu nanti" ucap lisa.
"Tentu saja nona" ucap bambam sambil tersenyum. Lisa dan bambam berjabat tangan lalu masuk kedalam pesawat bersama jennie. Selama dalam perjalanan jennie dan lisa menghabiskan waktu untuk menonton film berdua.
Lisa membuat jennie merasa nyaman hingga jennie melupakan kejadian pelecehan yang menimpah dirinya. Hingga akhirnya jennie tertidur di bahu lisa. Begitu pun sebaliknya. Lisa juga menyandarkan kepalanya di kepala jennie.
Tak terasa enam jam pun berlalu pesawat lisa mendarat mulus di bandara incheon. ketika lisa dan jennie turun dari pesawat ahjussi telah berdiri sambil tersenyum menyambut mereka.
"Selamat malam nona. Bagaimana penerbangan anda?" Tanya ahjussi. "Menyenangkan. Kita mengantar jennie unnie setelah itu antarkan aku menemui jisoo" ucap lisa.
"Anda tidak pulang malam ini?" Tanya ahjussi. "Hmm sepertinya tidak. Aku sangat merindukan kekasihku" ucap lisa sambil tersenyum. Ahjussi hanya mengangguk mengerti kemudian membuka pintu untuk lisa dan jennie.
-
-
-
-
-***jisoo's house***
Jisoo sedang sibuk memainkan ponselnya. Berkali kali jisoo mencoba menghubungi lisa tapi di luar jangkauan. "Aisshhh kemana dia" gerutu jisoo.
Melihat tingkah putrinya membuat hyung joong terkekeh. "Kau merindukan lisamu huh" goda hyung joong. "Appa... " rengek jisoo. "Appa mengerti. Kalau begitu appa pergi tidur dulu. Kau jangan tidur malam malam dan jangan lupa matikan televisinya" ucap hyung joong.
"Ne appa selamat malam" ucap jisoo. Hyung joong hanya tersenyum lalu meninggalkan jisoo sendiri di ruang tv. Jisoo terus menggerutu karena lisa tidak bisa di hubungi di saat jisoo sangat merindukannya.
Ketika jisoo memutuskan untuk pergi tidur bel rumahnya berbunyi. "Siapa yang bertamu malam malam begini" gerutu jisoo sambil berjalan menuju pintu.
"Hai sayang" ucap lisa sambil tersenyum ketika melihat jisoo membukakan pintu untuknya. Jisoo langsung memeluk lisa dengan sangat erat. "Aigoo... kau sangat merindukanku huh" goda lisa.
"Tentu saja aku sangat merindukanmu" ucap jisoo. "Beri aku ciuman ucapan selamat datang" goda lisa. Jisoo hanya tersenyum lalu mengecup bibir lisa.
"Kau tidak ingin menyuruhku masuk? Aku sangat lapar sayang" ucap lisa. "Kau akan menginap disini?" Tanya jisoo. "Ne. Apa boleh?" Tanya lisa.
"Yak pertanyaan macam apa itu tentu saja. Pergilah ke kamar dan bersihkan tubuhmu. Aku akan menyiapkan makan malam untukmu" ucap jisoo. "Aku ingin makan ramyeon" ucap lisa.
"Aku akan membuatkannya untukmu. Ramyeon dan susu coklat. Sekarang pergilah ke kamar dan jangan berisik. Eomma dan appa sedang tidur" ucap jisoo. "Aku mencintaimu" ucap lisa lalu berjalan masuk ke dalam kamar. Jisoo hanya tersenyum melihat tingkah manja kekasihnya.
Hampir 15 menit jisoo bergelut di dapur untuk membuatkan lisa ramyeon dan susu coklat. Setelah selesai membuat ramyeon dan susu coklat, jisoo bergegas membawanya ke kamar.
Ia sedikit terkejut lisa tidak ada. Jisoo mencari sosok lisa hingga gemercik shower terdengar di telinga jisoo. "Sayang, apa kau sedang mandi?" Tanya jisoo sambil sedikit berteriak. "Hmm... tunggu sebentar. Sebentar lagi aku selesai" ucap lisa.
Beberapa saat kemudian lisa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos dan celana pendek. Bukannya memakan makanan yang telah di siapkan jisoo, lisa malah menghampiri jisoo lalu menciumi seluruh wajah jisoo.
"Aku merindukanmu" ucap lisa.
"Aku tau. Tapi makanlah terlebih dahulu ramyeonmu bisa dingin" ucap jisoo sambil membelai pipi lisa sambil tersenyum. Lisa hanya mengangguk kemudian duduk di sofa lalu mulai menikmati ramyeonnya.
"Apa pekerjaanmu berjalan lancar?" Tanya jisoo. Lisa pun mulai menceritakan kejadian yang menimpah jennie sedangkan jisoo hanya terdiam mendengarkan cerita lisa. "Tapi kau tenang saja aku sudah mengurus bajingan itu" ucap lisa.
"Jennie pasti sangat sedih mendengar ucapan itu. Tapi syukurlah kau melindunginya. Aku bangga padamu" ucap jisoo. Lisa hanya tersenyum pada jisoo.
Setelah makan, lisa berbaring di samping jisoo di tempat tidur. Sedangkan jisoo sedang asik memainkan game di ponselnya. "Hmm kau mulai menduakanku" ucap lisa.
Jisoo menghentikan gamenya lalu menatap lisa. "Mwo?" tanya jisoo. "Kau menduakanku dengan game itu" ucap lisa. Jisoo tertawa lalu meletakkan ponselnya diatas nakas. "Astaga lagi lagi kau cemburu pada sebuah ponsel" ucap jisoo.
"Tentu saja. Kau bahkan lebih perhatian kepada ponselmu daripada aku" ucap lisa sambil mengkrucutkan bibirnya. Jisoo mengecup bibir lisa berkali kali "kau menggemaskan sekali" ucap jisoo.
"Sayang...aku merindukanmu.. aku menginginkanmu" goda lisa. Jisoo terdiam seketika ia menatap wajah lisa. Wajah orang yang paling ia cintai. Lisa tersenyum dan tangannya mulai membelai area sensitif jisoo. Jisoo mengerti arah tujuan pembicaraan lisa.
"Tapi jika kau tak mengijinkan tak apa. Aku bisa menunggu" ucap lisa sambil tersenyum. "Aku mengijinkanmu. Aku yakin kau tak akan pernah meninggalkanku kan?" Ucap jisoo. Senyum lisa mengembang mendengar ucapan jisoo "tentu saja sayang. Aku sangat mencintaimu. Lagi pula cepat atau lambat kita akan menikah" ucap lisa.
Perlahan lisa melumat bibir jisoo sambil menyusupkan tangannya ke dalam piyama jisoo. Jisoo mencoba mengimbangi lumatan bibir lisa. Menarik tengkuk leher lisa agar memperdalam ciumannya. Tanpa jisoo sadari lisa telah berhasil membuka kaitan bra miliknya dan tangan nakal lisa mulai memilin puting jisoo tanpa melepas lumatan bibir mereka.
Nafsu lisa yang sudah memuncak tak bisa tertahan. Lisa menindihi tubuh jisoo lalu membuka satu persatu pakaian jisoo hingga jisoo telanjang bulat. Bibir lisa mulai bermain di dada jisoo menjilati kedua puting jisoo dengan bergantian dan sesekali menggigit puting jisoo.
Mata jisoo hanya bisa terpejam menikmati permainan lisa. Setelah puas bermain di dada jisoo, lisa mulai turun dan menjilati area kewanitaan jisoo. Jisoo menggigit bibir bawahnya menahan desahan agar tidak keluar dari mulutnya.
"Mendesahlah sayang. Jangan di tahan. Sebut namaku" ucap lisa. Lisa mulai menumbuk lubang kewanitaan jisoo menggunakan lidahnya. "Ahhh" desahan jisoo pun mulai terdengar. Lisa menjadi lebih bersemangat menumbuk area kewanitaan jisoo.
"Ahhh... lisayah.. ouhh" desah jisoo.
Beberapa saat kemudian tubuh jisoo menegang jisoo pun mulai mencapai klimaxnya. Lisa terus menumbuk kewanitaan jisoo hingga cairan hangat menyentuh lidah lisa. Lisa menjilati dna menelan cairan jisoo hingga habis.
"Sayang... apa kau lelah?" Tanya lisa. "Hmm sedikit. Wae?" Tanya jisoo. "Aku belum puas. Bolehkah aku melakukannya dengan tanganku?" Tanya lisa. "Lakukan apapun yang kau mau" ucap jisoo.
Lisa tersenyum menatap jisoo. Lisa memulai kembali permainan menggunakan tangannya airmata jisoo menetes saat rasa perih akibat masukknya dua jari lisa. Lisa melumat bibir jisoo untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit yang jisoo rasakan.
Jari lisa mulai menumbuk area kewanitaan jisoo. Lama kelamaan permainan jari lisa yang awalnya terasa perih sekarang berubah menjadi sebuah kenikmatan yang membuat jisoo menjadi kecanduan hingga beberapa kali jisoo klimax dan akhirnya tertidur di pelukan lisa karena kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain
RomansCerita ini menceritakan tentang Kim Lalisa Manoban wanita cantik sekaligus tampan yang berdarah korea dan thailand. . . . . . Lisa merupakan mahasiswa baru di seoul university jurusan ilmu bisnis. Kehidupannya mulai berubah ketika lisa mengena...