"Bersihkan ini." Mingyu menghempas kasar tubuh Jiyeon ke atas lantai rumahnya.
Sedangkan Jiyeon kembali berdiri dan menatap Mingyu taja. Gadis itu menggeram tanda tak terima dengan perlakuan Mingyu, "aku tidak mau."
"Hey, kau sudah membuatku putus dengan gadisku, sekarang kau harus bersihkan seluruh rumahku." Mingyu malah menatap Jiyeon lekat, wajah keduanya hampir bersentuhan.
"Memangnya aku pembantumu apa?" Mingyu terlonjak, Jiyeon berbicara sambil wajahnya itu. Semakin dekat dengan wajah Mingyu, hampir saja hidung mereka bersentuhan jika Mingyu tidak mundur.
"Kau melawan?" Wajah Mingyu dekat lagi.
"Iya." Jiyeon terlihat melawan, sambil menatap Mingyu tajam.
"Tck! Dasar anak kecil kau harus di hukum."
"Tidak mau Mingyu oppa." Jiyeon menegaskan kata Mingyu oppa, sialnya Mingyu masih memakai seragam kantornya, hingga gadis menyebalkan di depannya tau namanya.
Lalu Jiyeon melangkah melewati Mingyu tapi Mingyu menarik baju belakang Jiyeon. Hingga gadis itu tak bisa meneruskan jalannya. "Lepas atau aku teriak."
"Gadis aneh." Mingyu melepas kasar, hampir saja Jiyeon terjatuh. Gadis itu lalu berlari menjauh dari Mingyu yang hampir saja mengejarnya tapi tak jadi.
"Sampai bertemu lagi oppa tampan!"
Mingyu memandang aneh punggung gadis yang baru saja memujinya tampan. Benar-benar gadis aneh dan tunggu, Mingyu lihat gadis itu memasuki rumah yang tak jauh dari rumahnya. Ah sial, gadis itu adalah tetangga barunya.
^
"Eomma!" Jiyeon berteriak memanggil ibunya, wajahnya terlihat bahagia seperti anak kecil yang baru saja menemukan mainan nya.
"Berisik sekali kau." Jieun datang dan mengambil kantong plastik di tangan Jiyeon. "Kau lama," ketus Jieun lalu berjalan menuju dapur.
"Eomma mana?"
"Ada di dapur, ayo bantu masak!"
Setelah sampai di dapur. Jiyeon melihat Jiwon dan ibunya tengah memasak. Sedangkan ayahnya menunggu makanan di kursi dapur, Jiyeon bahagia melihat itu.
"Eonni, eomma, kalian tau tidak, ada tetangga baru, tampan sekali!" Kata Jiyeon antusias sembari membasuh tangan di wastafel.
"Berhentilah menghayal, cari namjachin saja!" Kata sang eomma membuat Jiyeon mendengus kesal.
"Lebih tampan siapa dengan Eunwoo oppa?" Jieun menyindir Jiwon dan Jiwon memberinya tatapan tajam.
"Ya jelas lah lebih tampan Mingyu oppa!"
"Kau tertarik padanya?" Tanya Jiwon dan dengan polosnya Jiyeon mengangguk.
"Heol, anak termuda appa rupanya sudah memiliki kekasih." Sang appa tersenyum meledek Jiyeon dari kursi yang agak jauh dari tempat memasak.
"Bukan kekasih appa, tapi calon." Jiyeon menegaskan kata calon.
"Haha." Jieun, Jiwon dan Taehee tertawa mendengar ocehan Jiyeon. Gadis termuda keluarga Park itu rupanya sudah menyukai seorang lelaki.
"Aku tidak yakin dia bisa tertarik padamu." Jieun berbicara, memang bicaranya sedikit membuat hati sakit, tapi Jiyeon tak begitu memikirkannya.
"Kalau begitu fighting, eomma mendukungmu!" Taehee memberi semangat, mengelus rambut putrinya lalu kembali dengan masakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇ℎ𝑟𝑒𝑒 𝐿𝑜𝑣𝑒𝑟𝑠 𝐴𝑟𝑟𝑜𝑤𝑠 ✓
Romance[ 𝑷𝑹𝑶𝑺𝑬𝑺 𝑹𝑬𝑽𝑰𝑺𝑰 ] Hobi Park Jiyeon adalah mendekati Kim Mingyu. Menurut Park Jiwon, Cha Eunwoo adalah musuh nya. Bagi Park Jieun, cinta Kim Hanbin adalah mustahil untuk nya. Ya begitulah kisah Three Lovers Arrows ...