🍂17🍂

282 53 21
                                    


Jiyeon sudah keluar dari mobil Taehyung. Sangat marah sekarang, bahkan saking marahnya dengan ucapan Taehyung dia malah membahayakan keselamatan nya sendiri.

Ini sudah sangat malam dan tak ada taxi satupun yang lewat di jalanan depannya, Jiyeon jadi semakin kesal. "Akh bodoh, kenapa tidak ada sinyal satupun disini, taxi pun tidak ada!"

Jiyeon jadi takut karena keadaan sudah mulai sepi sekarang. Lalu datang dari sebelah kanan Jiyeon dua orang pria mabuk, dan Jiyeon jadi semakin takut saat dua orang pria itu mendekat padanya.

"Hey nona, sedang apa disini?"

"Nona jika kau melewati daerah ini, kau wajib membayar pada kami!"

"A-a-apa yang kalian mau?" Jiyeon makin mundur, melihat dua pria itu semakin mendekatinya.

"Gampang nona, kau hanya harus memberikan kami kepuasan malam ini!"

"Mwo??" Mereka pikir Jiyeon itu siapa, Jiyeon jadi sangat marah, dua pria itu berpikir jika Jiyeon adalah seorang bitch dan itu sama sekali tidak benar.

"Kurang ajar kalian ... "

Bugh bugh

Jiyeon menendang wajah pria satunya dengan kakinya yang panjang, alhasil satu pria berhasil Jiyeon lumpuhkan, tinggal satunya lagi.

"Wah kau berani melawan kami?"

"Hey bodoh aku tidak takut!"

Tiba-tiba saja satu pria lain mengeluarkan senjatanya, berupa pisau yang mengkilap di mata Jiyeon

Gadis itu jadi membulatkan matanya melihat benda tajam itu. "Aniya jangan bermain-main dengan senjata tajam itu, kalau aku mati akan ku hantui kau!" Jiyeon ketakutan, saking ketakutannya gadis itu mengucapkan kata di luar nalar sudah.

Pria itu malah tertawa mendengar kalimat Jiyeon yang terasa lucu baginya, bukan mengindahkan pria itu makin mendekat ke arah Jiyeon dengan pisau di tangannya.

Ninuninuninu

Tiba-tiba saja suara mobil polisi terdengar dan pria itu jadi lari meninggalkan temannya sendiri, Jiyeon jadi lega dia bisa selamat dari maut.

Tapi setelah Jiyeon berbalik badan, tak ada seorang polisi disana melainkan seorang lelaki tinggi yang kelewat tampan, berkulit putih. Jiyeon sampai menganga melihatnya.

Ternyata lelaki itu hanya membunyikan suara mobil palsu dari ponselnya, membuat Jiyeon tersenyum. "Ahaha terima kasih sudah menolongku!"

Lelaki itu sama halnya dengan Jiyeon, membalas senyuman Jiyeon. "Kawasan ini tidak aman, kenapa ada gadis cantik yang menyelinap sepertimu?"

"Ah mianhe, aku hanya tersesat!"

"Baiklah siapa namamu? Biar ku antar pulang!"

"Park Jiyeon, ya sudah ayo antar aku pulang!"

"Eits tunggu dulu, namaku Park Chanyeol dan kau harus ingat itu." Jiyeon jadi tersenyum sendiri mendengar setiap kata yang di ucapkan seorang pria bernama Park Chanyeol itu.

Kedua orang itu akhirnya bersalaman. "Arraseo, kajja ku antar pulang!" Jiyeon akhirnya mengikuti Chanyeol.



^


Jiwon masih melotot tatkala melihat Bae Irene di rumah Eunwoo, gadis Bae itu masih memeluk Eunwoo membuat hati Jiwon sakit, siapa sebenarnya Irene mengapa harus romantis dengan Eunwoo?

Banyak sekali tanda tanya di pikiran Jiwon saat ini, gadis itu jadi curiga jika ini adalah alasan Eunwoo tidak mengutarakan perasaannya selama ini pada Jiwon, apa mungkin karena Irene?

𝑇ℎ𝑟𝑒𝑒 𝐿𝑜𝑣𝑒𝑟𝑠 𝐴𝑟𝑟𝑜𝑤𝑠 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang