Haruto natapin bundanya yang lagi ngemil sambil pantengin laptop dengan serius, Haruto berjalan mendekat kemudian duduk disamping sang bunda, cowok itu duselin kepalanya manja di ceruk leher Hayi sedangkan tangannya ia lingkarin di perut ibunya bikin ibu dari dua orang anak itu kaget tapi kemudian mengelusi sayang puncak kepala Haruto.
"Bunda, kalo haid itu emang sakit banget ya?" tanya cowok itu tiba-tiba bikin Hayi mengernyit bingung.
"Sakit, banget malah, kenapa nanya?" tanya Hayi menatapi lurus-lurus putra sulungnya itu.
"Gak papa, tadi ada teman Haru yang lagi haid, dia gak kuat jalan kalo gak Haru papah" cerita Haruto natapin balik bundanya.
"Kamu naksir ya sama teman cewek kamu itu?" tanya Hayi dengan suara menggoda, sebenarnya Hayi tau jika putranya itu memang memiliki rasa simpati, empati, dan peduli pada semua orang, tak peduli itu siapapun, tapi wanita itu hanya ingin menggoda sang anak. Maklum Haruto belum pernah bercerita padanya mengenai masalah cinta.
"Gak bunda, Haru cuman kasihan soalnya dia kayak lemas gitu"
"Kamu tau gak kenapa wanita bisa lemas dan sakit perut ketika lagi haid?" tanya Hayi sembari menghusap kening Haruto dengan gerakan halus.
"Taulah, Haru kan calon dokter kayak bunda" jawab cowok itu percaya diri.
"Kalo gitu karna apa?" tanya Hayi dengan ekspresi wajah menantang.
"Pada saat haid, terjadi kontraksi halus pada otot dinding rahim wanita yang umumnya tidak terasa. Namun pada masa menstruasi, kontraksi ini menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan dinding rahim saat haid. Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen itu yang menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri"
Jawaban Haruto bikin wanita 35 tahun itu bertepuk tangan.
"Pintar banget sih anak bunda" kata wanita itu bangga.
Haruto tersenyum sekilas, tapi kemudian natapin bundanya dengan sorot prihatin "bunda juga pasti kesakitan saat lagi haid"
Hayi tertawa mendengar perkataan polos Haruto.
"Ya ampun anak bunda kok so sweet banget sih?" kata wanita itu gemas. Hayi tangkupin wajah Haruto lalu mendaratkan kecupan bertubi-tubi di wajah anaknya itu.
"Anaknya aja nih yang dikasih kecupan"
Suara Hanbin yang terdengar pundung membuat keduanya mengalihkan atensi kearah sang kepala keluarga. Harumnya aroma apricot kernel oil langsung tercium di indra penciuman keduanya, dapat dipastikan jika Hanbin baru saja selesai mandi.
"Apa coba, kamu itu selalu aja cemburuan sama anak" ledek istrinya itu dengan rollingin mata.
Hanbin hanya menyengir lalu duduk disamping sang istri. Bikin posisi Hayi sekarang berada ditengah antara Haruto dan Hanbin.
"Sekarang, ayah juga mau ciuman dari bunda" pria itu tutupin mata lalu memajukan bibirnya, hingga bibir itu terlihat seperti bibir bebek.
Uumuahh...
Hanbin menyeringit saat ngerasain bibirnya basah karna air liur, gak mungkin Hayi nyiumin bibirnya sampe belepotan air liur, apa lagi ini didepan anak.
Saat membuka mata, Hanbin tertawa ternyata yang menciuminya putri bungsunya sendiri. Balita empat tahun itu tertawa begitu Hanbin membuka matanya.
"Ternyata anak ayah udah bangun" kata pria itu sembari mendudukkan sang anak dipangkuannya.
Haeun emang tertidur dari sore tadi, setelah dibikinin susu sama mbak Mina, gadis kecil manis itu langsung pulas tidur dikamarnya.
"Iya, tadi Haeun bangun telusy lansyung kecini, liat bibir ayah kayak bebek, bunda culuh ciumin makanya Haeun ciumin" tutur Haeun dengan suara yang menggemaskan.
"O ya ayah, bunda tadi kan dicekolah Haeun dituluh bikin kelinci dali keltasy oligami, punya Haeun dapat nilai bagusy, tapi kelinci oligaminya dilemukin cama teman Haeun, iih Haeun kecel ingin malahin dia, tapi kata bu gulu gak boleh"
"Iya emang gak boleh sayang" kata Hayi uyelin pipi putri bungsunya itu dengan gemas.
"Tapi dia kan jahatin Haeun" protes gadis kecil itu merengut.
"Tapi Haeun kan anak baik, kalo baik gak boleh jahat" Hanbin elusin puncak kepala princess kecilnya itu dengan sayang.
"Mana kertas origaminya, sini abang bikinin lagi" tawar Haruto menatapi adiknya itu.
"Keltasy oligaminya di kamal, Haeun malasy ke kamar lagi, abang aja yang ambil" jawab gadis kecil itu dengan muka malas.
"Gak mau, Haeun aja yang ambil" balas Haruto, juga malas.
"Ya udah, ayah aja yang ambil"
"Kok jadi ayah?"
"Hehe"
Tbc
Aku rindu bihi yorobun 😆
![](https://img.wattpad.com/cover/191831250-288-k515581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different || Haruto
Novela JuvenilHaruto yang disekolah dikenal sebagai siswa pintar, dewasa, beribawa, bermulut pedas, dan dingin. Tapi ternyata remaja laki-laki itu begitu berbeda sifat saat dirumah, dirumah Haruto cuman anak manja, yang suka dielus-elus sama bundanya, yang senang...