12

959 117 24
                                    

Ruangan besar yang berisi banyak buku itu terasa mencekam, dari pada disebut ruangan perpustakaan ruangan ini lebih seperti tempat untuk eksekusi mati.

Di meja berbentuk persegi panjang itu Haruto duduk berjejeran dengan para sepupunya dengan wajah kaku dan serius, mereka tengah membaca buku yang berbeda judul.

Di ujung sana ada kak Junkyu yang lagi fokus membaca buku berjudul Mikrobiologi Kedokteran, cucu sulung opa dan oma, anak pertama dari tante Sungkyung kakak tertua bundanya. Kak Junkyu udah kuliah semester tiga  di Universitas Inha, Fakultas kedokteran. Memiliki wajah manis dan sikap yang ramah dan lembut membuat Haruto betah berdiskusi apapun dengan Junkyu.

Dihadapan kak Junkyu ada Jiwon, adik kandung kak Junkyu yang masih duduk dibangku SMP kelas satu, yang itu artinya ini tahun pertamanya bergabung dalam organisasi wajib baca dirumah oma opa, gadis itu membaca buku rangkap pengulangan materi Biologi SD.

Disebelahnya ada bang Mashiho atau kerap dipanggil Cio, putra sulung om Seunghoon,  kakak kedua bundanya, Cio juga kakel bagi Haruto disekolah, memiliki wajah manis tapi sangat tidak serasi dengan sifatnya yang slengak, bisa dikatakan Cio itu contoh bad boy di keluarga mamanya. Haruto gak terlalu dekat sama Cio karna entah perasaannya saja atau emang benar Haruto selalu merasa kalo Cio natap dia tu kayak musuh. Cio membaca buku yang berjudul  Biokimia Harper.

Lalu berhadapan dengan bang Cio ada gadis SMP kelas dua bernama Suan, anak sulung dari kakak ketiga bunda Hayi, om Chanhyuk. Gadis itu tengah serius membaca buku FPM  Biologi, yang mana buku itu sudah khatam dibaca habis oleh kak Jungkyu, bang Cio, sama dirinya sendiri.

Haruto membalik buku berjudul Sobotta tersebut setelah membaca halaman sebelumnya.

"Waktu kalain habis, sekarang saatnya ujian" 
Suara opa bikin ketiganya langsung menutup buku, opa memberikan kertas berisi pertanyaan yang harus mereka jawab.

Hal yang paling menegangkan dari acara baca buku rutinan minggu dirumah oma opa adalah menunggu penilaian setelah diadakannya ujian yang berisi soal mengenai materi apa yang telah mereka baca, gak tanggung-tanggung nilai 100 adalah nilai yang paling memuaskan bagi kakek mereka itu, kurang dari 80 itu artinya kartu kematian, dimana mereka akan dicambuk dengan rotan oleh pria tua pensiunan dokter spesialis paru-paru tersebut.

Sekarang ke empatnya lagi menunggu diluar ruangan yang selalu mereka sebut tempat eksekusi mati, sementara oma dan opa mereka didalam sana pasti sedang memeriksa jawaban mereka.

"Gue benci sama acara kayak ginian" frustasi Mashiho mengacak rambutnya.

Diantara mereka berempat yang paling sering mendapatkan hukuman rotan karna salah menjawab soal adalah Mashiho.

Junkyu hanya menepuk pundak adik sepupunya itu, seakan memberikan semangat.

"Gue gak mau jadi dokter" keluh cowok itu menghusap kasar wajahnya.

***

Haruto berdiri di depan cermin kamarnya, remaja laki-laki itu menatap punggung lebamnya dari balik kaca, hasil dari ujiannya mendapatkan nilai 70, jangan ditanya seberapa menyeramkannya wajah opa, yang pasti membuat Haruto menyesal karna kurang fokus belajar.

Haruto benar-benar bingung dengan jalan pikir kedua orang tua dari bundanya itu, kenapa semua anak mereka harus jadi dokter? Dan kenapa pasangan mereka harus seorang dokter? Dan kenapa cucu mereka pun harus menjadi dokter? Haruto benar-benar tak mengerti.

Kakak pertama mamanya yaitu tante Lee Sungkyung adalah dokter spesialis THT sedangkan suami tante Sungkyung om  Yoon Kyun Sang adalah dokter spesialis kecantikan.

Kakak kedua mamanya yaitu om Seunghoon, dokter spesialis bedah saraf, istrinya tante Hani dokter spesialis anak.

Dan kakak ketiga mamanya om Chanhyuk, dokter umum, istrinya tante  Alice spesialis mata.

Mamanya sendiri dokter kandungan, sayangnya papanya bukan dokter.

Dua adik kembar mamanya om Hangyul sama tante Suhyun lagi coas di salah satu rumah sakit terbesar di Seoul, Sahmyook medical center.

Sepertinya kakek-nenek Haruto berambisi mengoleksi keturunan dokter dikeluarga mereka.

Benar-benar menyebalkan cita-cita saja tidak boleh ditentukan sendiri. Tapi untungnya Haruto memiliki cita-cita profesi itu untuk masa depannya.

Dan yang harus Haruto lakukan sekarang adalah belajar, belajar, dan belajar, meski belajar itu akan membunuhnya.

Tbc

Sepupu Haruto

Kak Junkyu

Kak Junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji Won

Ji Won

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suan

Inspirasi cerita bab ini Sky Castle 😂🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inspirasi cerita bab ini Sky Castle 😂🤣

Different || HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang