20

849 108 1
                                    

"Sial"

Umpatan Cio bikin Noa, Resung, Yoonbin, sama Yedam mengalihkan atensinya pada cowok yang baru datang dengan wajah penuh murka itu.

"Napa lo?" tanya Raesung penasaran.

"Muka lo kek orang kesurupan tau gak" perkataan Noa bikin Cio menatap garang pada cowok tiang itu, bukannya takut Noa malah mendekat pada Cio "kalo ada masalah cerita"

"Itu si Wonyoung, masa gue disuruh nemuin orang tuanya cuman karna kita tidur seranjang?"

"Eh lo tidurin Wonyoung?" Raesung

"Asu, keenakan lo" Noa

"Pantes lo selamatin dia dari Samuel ternyata buat diri lo sendiri" Yoonbin

"Astaga, gue kira sebangsat-bangsatnya elo lo bakal selalu jaga keperjakaan lo sampe halal" Yedam

"Otak lo mesum semua setan! Gue cuman tidur disamping dia dalam artinya TIDUR bukan naenain dia kayak yang lu pikir goblok!" nada suara Cio membentak, kata tidur di kalimat yang di ucapinnya sengaja ia tekankan agar teman satu squadnya itu berenti mikirin yang iya-iya tentang dirinya.

"Ooo gitu, terus kenapa lu harus tidur disamping dia?" tanya Noa dengan raut muka masih kurang percaya.

"Ya karna elo ngelarang gua tidur di kamar pribadi lo lah, lo kira gue langsung aja gitu tidur disamping dia? NGGAK YA SAT, GUA UDAH COBA TIDUR DI SOFA, TIKAR, TAPI MALAM ITU BADAN GUE LAGI KERASA PEGAL, TIDUR DI SOFA SAMA KARPET BIKIN NGGAK NYAMAN ANYING!!" marah Cio menggebu.

"Sante bosqu, kalo lo emang gak salah temuin aja orang tuanya terus jelasin baik-baik" ujar Raesung lalu kembali melanjutkan ngegamenya diponsel.















***






Nami menatap pelipisnya yang lebam dari balik kaca kamarnya, lagi gadis itu kembali di jadiin Wonyoung sebagai pelampiasan kekesalan.

Setelah Jennie dan Jaewon pergi bekerja Wonyoung menahan Nami menyeret gadis itu ke gudang bawah tanah rumah.

Kemarahan Wonyoung kali ini benar-benar menjadi kemarahan yang paling takut untuk dilihat Nami. Kalap, Woonyoung bahkan membenturkan kepala saudara angkatnya itu kemeja kayu yang udah gak di pake berkali-kali.

Wonyoung emang sering ngejadiin gudang bawah tanah untuk menyiksa Nami, tapi sekurang-kurangnya hal jahat yang Wonyoung lakuin cuman nyiram cewek itu pake air bekas cucian pel atau menjambak rambut Nami berkali-kali, dan yang paling parah cuman menendang gadis itu dengan sepatu bootnya. Baru kali ini Wonyoung berani membuat tanda lebam di bagian yang mudah terlihat.

Tubuh Nami masih bergetar karna ketakutan, bayangan wajah Wonyoung yang begitu menyeramkan mirip psikopat gila masih begitu membelenggu pikirannya.

Satu kalimat yang diucapkan Wonyoung sebelum akhirnya membebaskan Nami membuat gadis itu menduduk memeluk dirinya sendiri.

"Lo pergi dari rumah ini, hari ini, kalo gak gue bunuh lo"

Tingg....

Dentingan ponselnya yang berbunyi membuat gadis itu segera mengecek. Satu pesan dari satu-satunya orang yang telah dianggapnya teman.


Kim Haruto

Lo dimana?























Tbc

Different || HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang