Kim Seokjin mondar-mandir dihadapan Jungkook yang sudah mulai pusing sendiri melihat pria itu berkelebat terus menerus dihadapan nya. Belum lagi decakan dan raut gelisah yang sebenarnya tak Jungkook mengerti; apa yang membuat seorang Kim Seokjin menjadi begitu gelisah hanya karena dua orang mahasiswa nya kini tengah terlihat saling bertukar cakap dengan sangat normal.
"Eih, hyung, berhentilah bersikap berlebihan! Mereka tidak terlihat sedang membicarakanmu. Lagi pula hal apa sih yang membuatmu menjadi begitu gelisah hanya karena kedatangan dua mahasiswamu ke rumah ini, hah?" tanya Jungkook yang sudah mulai jengah dengan reaksi berlebihan yang ditunjukan oleh Seokjin.
Seokjin memutar tubuhnya. Berjalan kearah Jungkook dengan wajah murka dan jari telunjuk yang mengarah tepat ke wajah Jungkook, "kau, kau harus bertanggungjawab atas kejadian ini!"
Jungkook meneguk salivanya. Keningnya berkerut sambil takut-takut menatap Seokjin dengan ragu, "ta—tanggung jawab apa? Memang apa yang sudah kulakukan?"
Seokjin semakin mengacungkan jarinya pada wajah Jungkook. Sekali, ia juga mendorong dahi Jungkook dengan telunjuknya, "karena kau, mereka bisa-bisa tahu kehidupan pribadiku, dan kau tahu aku tak suka siapapun mengetahui kehidupan pribadiku."
Mendengar ucapn Seokjin, wajah Jungkook yang semula nampak tegang dan ketakutan berubah. Ia malah tertawa miring sambil melirik kearah dua wanita yang tengah berada diruang tamu, "memang kehidupan pribadimu yang seperti apa yang mereka telah ketahui? Mereka baru saja datang kemari, dan kita langsung meminta mereka duduk dan menunggu seperti itu selama hampir lima belas menit. Jadi kehidupan pribadimu yang mana yang sudah mereka ketahui, hyung."
Seokjin mendesah berat. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa dan melirik kearah dua wanita yang nampak tidak nyaman. Terlihat dari cara mereka duduk dan saling menggenggam tangan satu sama lain, "pokoknya aku tak bisa membiarkan Jian bekerja disini."
Jungkook kontan menoleh dan menatap pria yang usianya lima tahun lebih tua dari dirinya itu, "hyung, kumohon. Hanya bekerja, kutarik kembali soal ide menampung Jian dirumahmu."
Seokjin memberikana respon sebuah gelengan, "tidak salah satu, atau keduanya, Kook."
"Ah, hyung, tapi Kim Jian itu sedang dalam kesulitan. Jika tidak punya hati nurani, setidaknya milikilah sedikit rasa kasihan, hyung."
Seokjin lagi-lagi memberi respon sebuah gelengan mantap, "aku tidak memiliki keduanya; hati nurani dan rasa kasihan." Ucapnya yang langsung berdiri. Seokjin menatap lurus kearah dua wanita yang kini tengah sama menatap presensi dirinya. Pria dua puluh delapan tahun itu melangkah menghampiri Jian dan Nara yang wajahnya mendadak tegang saat sosok dosen kecintaan seluruh mahasiswa itu berdiri dihadapan keduanya, "Jian-ssi, aku minta maaf. Perihal tawaran pekerjaan yang Jungkook katakan, aku tidak bisa mempekerjakanmu disini."
Jian meneguk saliva sejenak sebelum ia melepaskan genggaman nya pada Nara dan ikut berdiri dihadapan Seokjin, "aku sudah menduga jika jawaban itu yang akan keluar dari mulut anda. Tidak perlu sungkan gyosu-nim," Jian meraih pergelangan tangan Nara agar sahabatnya itu ikut berdiri, "dan untuk kejadian hari ini, aku yakin anda akan merasa sangat gelisah—takut-takut kami bergosip pada rekan-rekan dikampus. Tapi jangan khawatir, kami bukan mahasiswa yang gemar menghabiskan waktu untuk bergosip tentang sesuatu yang tidak penting. Jadi jangan khawatir jika kehidupan pribadimu akan menjadi konsumsi banyak orang." Ucap Jian dengan intonasi yang terdengar normal, namun terdengar menusuk telinga untuk beberapa kata dalam ucapan nya, hingga membuat Seokjin memiringkan kepalanya. Sedangkan Jungkook yang entah sejak kapan berdiri dibelakang Seokjin hampir saja bertepuk tangan mendengar ucapan halus Jian yang sebenarnya lebih terdengar seperti sebuah kalimat sarkasme panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Housemate
FanfictionKehidupan keras yang dialami Kim Jian membuatnya harus tinggal dengan dosen pengampu mata kuliah kimia dasar di tempatnya menimba ilmu. Banyak drama yang dihadapi Jian selama hidup dengan pria yang menurutnya punya kepribadian ganda saat di rumah da...