20: Vacation

217 37 16
                                    

Kim Jian memejam mata seraya menghirup udara sejuk yang disuguhkan pulau Jeju. Setelah melewati dua jam penerbangan, Jian dan Seokjin akhirnya bisa merasakan suasana pulau Jeju—terlebih Jian yang entah sudah berapa lama tak menginjakan kaki di daerah kelahiran nya.

Satu minggu lalu, saat dimana Kim Seokjin tiba-tiba saja mengajak Jian untuk melakukan perjalan—semacam liburan. Ajakan liburan Seokjin rupanya menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan stress yang selama berhari-hari sebelumnya membuat mereka tertekan.

Perihal masalah tentang masa lalu Seokjin akhirnya telah terselesaikan seluruhnya. Pria itu telah berdamai dengan Anna, dan Taehyung. Bahkan tiga hari lalu, Kim Seokjin akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi sang ibu. Bersama—mereka akhirnya mengungkapkan seluruh kebenaran dan menumpahkan segala penyelesain. Saling meminta maaf juga saling memaafkan satu sama lain hingga pada akhirnya tak ada lagi kesalahpahaman yang menjadi dasar kebencian yang selama ini tercipta.

Kini, hubungan Seokjin dengan sang ibu telah membaik, meski baru berdamai lewat sambungan telepon, kelak Seokjin berjanji akan berkunjung ke Ceko dan membersihkan semua kecanggungan yang akan mungkin timbul dikemudian hari.

Tak hanya dengan sang ibu, kemarin ditemani Jian, Kim Seokjin untuk pertama kalinya setelah lima tahun kembali berbicara dengan sang ayah. Ia mengumpulkan seluruh keberanian nya untuk menghubungi pria yang paling di hormatinya di dunia ini.

Seokjin tahu jika kemarahan sang ayah hanyalah bagian lain dari seluruh kesalah pahaman yang terjadi, meski ego dan keangkuhan tuan Kim sudah menjadi sifat yang sulit diubah. Tapi bagaimana pun Kim Sokjin tetap dan akan selalu menyimpan hormat dan rasa kagumnya pada sang ayah lebih dari pada siapapun.

Untuk alasan itu, akhirnya sang anak yang mengalah dan kembali membuka obrolan hangat sebagai seorang anak dan ayah. Diawali dengan pertanyaan tentang kabar, hingga diselingi pecah tangis rindu dari dua laki-laki tangguh itu, lantas pada akhirnya menarik sebuah simpul utama dari kembali terikatnya hubungan ayah dan anak itu dalam sebuah perdamaian hati yang indah.

Namun lebih dari segala bentuk perdamaian Kim Seokjin dengan keluarga dan sang mantan kekasih. Perdamaian terpenting adalah ketika dirinya kini telah mampu berdamai dengan dirinya sendiri. Menghapus seluruh kebencian dan dendam dalam hatinya, hingga pada akhirnya mampu memaafkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi selama lima tahun terakhir. Dan rupanya perdamaian dengan hatinya sendiri membuat Seokjin kembali membuka rangkaian lembar baru dalam kehidupan nya. Membawa serta ayah, ibu, Taehyung dalam lembar hidup baru menuju masa depan nya. Ia pun tak lupa memberikan tempat untuk Anna dalam masa lalu yang akan tersimpan apik pada tempat dalam hatinya. Dan yang terpenting bahwa saat ini ada Jian yang telah mengambil tempat terluas dalam hati Seokjin. Menjadi satu-satunya wanita yang telah menyembuhkan luka hatinya dan membawakan cerita indah dalam kehidupan seorang Kim Seokjin.

"Wah, cuaca nya luar biasa sekali." Seru Jian tak kala cerah nya sinar matahari pukul dua siang berpadu dengan semilir angin sejuk yang tak henti membuat rambut nya menari.

"Apa nya yang luar biasa, ini panas." Seokjin dengan dua koper di tangan nya mendumal. Cuaca Jeju yang ia pikir akan berbeda dari di Seoul ternyata sama saja. Terik matahari sama-sama menyengat kulit, hanya saja terik nya sedikit terobati dengan semilir angin yang tersa seperti membawa hawa panas menjauh, "dan apa sih yang ada di kopermu ini? Kenapa berat sekali," keluh Seokjin seraya mendorong koper milik Jian hingga kabur menuju jalan.

"Yaa yaa yaa, koperku," Jian berlari mengejar kopernya. Kembali menyeretnya bersama tatapan tajam serta decihan kesal yang ia tujukan pada Seokjin, "lagi pula siapa juga minta kau mebawakan koperku, aku bisa bawa sendiri." Cetus nya, lantas berjalan cuek meninggalkan Seokjin.

Suddenly Housemate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang