"sejauh apa kamu berlari, tetap saja jika kamu di takdirkan untuk menetap.
Kau akan kembali jua."
***"AISY!!"
Tim hadroh menoleh kepada Aiza, dan ketiga gadis yang sekarang hendak mengejar Aisy.
"Aisy?" gumam Azmi heran.
"mi, ikut ayo!" ajak Hafidz yang langsung menarik Azmi mengejar ketiga gadis itu.
Gadis yang menggunakan cadar itu, di seret secara paksa oleh dua orang berbadan besar ke tempat yang sepi. Azmi, Syakir, Syaban dan juga Hafidz dengan cekatan menerjang kedua orang yang menyeret gadis itu.
"STOP!!"
"jangan semena-mena dong sama cewek, bang. Kayak enggak punya perasaan aja," celetuk Syakir.
"diem lo! Minggir!!" teriak orang dengan tato di lengannya.
Ke-empat santri itu sudah bersiap untuk menyerang kedua orang tersebut. Langsung saja kedua pria tersebut melepaskan tangan gadis bercadar itu.
Terjadi lah aksi, mereka dibagi kedua kubuh. Sedang asyik berkelahi, gadis bercadar itu hendak lari, malah di tarik paksa oleh Della dan kawan-kawan.
"heh! Mau coba-coba kabur lo?!" bentak Rena tajam.
"buka cadar nya!" perintah Della tajam.
Baru saja hendak membuka cadar gadis itu, ketiganya malah langsung dihentikan oleh empat gadis termasuk Aiza di dalamnya.
"berhenti enggak lo?!" bentak Cindy, membuat ketiganya menoleh.
"ada pahlawan kesiangan nih," celetuk Sinta sinis.
"lepasin Zee!" perintah Tasya.
"apa? lepasin dia? heh, mimpi lo! gue tuh dendam banget sama nih bocah. Dan seenak jidat lo bilang lepasin, mimpi!" ucap Della dengan tampilan smirk nya.
Mendengar ucapan Della, Cindy dan kawan-kawan nya naik pitam. Langsung saja menyerang Della dan yang lain. Sedangkan Aiza lebih memilih menghampiri Aisy yang duduk lemas.
"Aisy..." panggil Aiza.
Aisy menoleh lalu tersenyum di balik cadar nya. Namun, senyuman nya seketika luntur tergantikan raut tegang saat melihat banyak orang yang sedang berkelahi.
"Cindy," gumam Aisy.
Aisy bangkit lalu mencoba memisahkan mereka, namun bukan nya terpisah tapi malah diri nya yang terjatuh dan malah terbentur batu yang ada disana.
"AISY!"
Aiza langsung menghampiri Aisy yang terkapar lemas, dan perlahan menutup matanya.
"Aisy, bangun..."
Aiza berulang kali menepuk pipi Aisy, namun mata Aisy masih saja tertutup rapat. Aiza jadi bingung, entah harus bagaimana cara membangunkan Aisy.
Aiza mengeluarkan ponsel dan menyetel nada dering sirine polisi, hingga kedua pria berbadan besar dan Della cs pun langsung pergi.
"AISY!!"
Semuanya langsung menghampiri Aisy yang terkapar lemah.
"Aisy bangun..." ucap Cindy.
"tangannya berdarah..." panik Maya ketika melihat pergelangan tangan Aisy yang penuh luka akibat menggenggam pecahan kaca di tempat penyekapannya.
"kita bawa ke rumah sakit terdekat!" putus Syakir cepat.
"terlalu lama, lebih baik bawa ke posko ke sehatan aja!" perintah Aiza.
Semuanya mengangguk setuju, dan langsung saja Aiza menghubungi teman-temannya agar membawa tandu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah
Teen FictionIni tentang kisah Aisy Jazeera al mubarakah, yang harus rela menerima kenyataan bahwa dia harus pindah ke penjara suci itu, akibat Fitnah dari Kakak kelasnya sendiri. Pesantren? Menurut nya itu sama sekali tidak sesuai dengan zaman yang serba moder...