“Membaca Al-Quran tanpa tajwid itu dosa”
•Cinta dalam istikharah•
***
"Boleh Aisy belajar melantunkan Ayat-ayat itu?"
Semua diam kaku, mendengar pertanyaan Aisy. Tak ada yang berani bersuara, mereka masih sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Enggak boleh ya?" Tanya Aisy lalu memanyunkan bibirnya.
"Eh boleh kok," jawab Tya cepat.
Aisy sumringah mendengar jawaban Tya, Tya tersenyum begitupun dengan yang lain. Tapi, berbeda dengan Azmi yang acuh tak acuh.
"Hmm... Afwan nih Ustadzah, semuanya. Lebih baik kita duduk di teras saja," usul Syaban.
"Iya ban, lebih baik begitu," Sahut Tya.
"Sambil belajar Alquran?" Tanya Aisy.
"Kita omongin disana aja ya Ais," jawab Tya.
Aisy mengangguk, mereka pun duduk didepan teras TPA.
"Kalian menggantikan Ustadz Izal sementara?" Tanya Ustadzah Abibah memecah keheningan.
"Iya Ustadzah, ada Syakir sama Kak Hafidz juga didalam," jawab Syaban lalu tersenyum.
"Kapan nih gue belajar ngaji?" Tanya Aisy antusias.
"Iya sy, kamu sabar dulu. Emangnya mau belajar di pondok atau bareng anak-anak?" Tanya Tya.
"Boleh emang disini?" Tanya Aisy antusias.
"Mau belajar Al quran, emang Ukhti udah lulus baca Iqro nya?" Tanya Azmi dengan nada pedas. Aisy menatapnya horor sedangkan Azmi mengalihkan pandangannya agar tak terjadi zinah mata.
"Eh.. ya gini-gini tuh gue juga pernah ngaji!!" Sewot Aisy.
"Tapi pas kelas lima SD berhenti.." lanjutnya lirih.
"Terus sekarang masih inget gitu?" Tanya Azmi dengan nada sinis.
"Hmm... Lupa-lupa inget," cicit nya pelan.
"Hadeh! Kalian ini berantem terus! Enggak bosen apa kalau setiap ketemu berantem terus?" Tanya Syaban heran.
"Mulut Azmi nya tuh perlu disekolahin. Biar enggak pedes!" Ujar Aisy kesal.
"Udah-udah! Kalian ini, mendingan kita pulang ke ponpes aja. Aisy biar belajar ngaji nya di pondok aja.." usul Ustadzah Abibah.
Aisy hanya mengangguk, lagian juga Ia tidak suka berada disini karena adanya Azmi disini.
"Ayo Ustadzah! Percuma belajar disini, pasti direcoki sama pangeran cuek!!" Ucap Aisy sambil menatap sinis Azmi.
"Pangeran cuek? Enak aja, mengganti nama orang sembarangan!" Ujar Azmi sengit. Tak sekalipun Ia menatap Aisy.
"Terus apa? Masa pangeran Diponegoro gitu?!" Sewot Aisy sengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah
Novela JuvenilIni tentang kisah Aisy Jazeera al mubarakah, yang harus rela menerima kenyataan bahwa dia harus pindah ke penjara suci itu, akibat Fitnah dari Kakak kelasnya sendiri. Pesantren? Menurut nya itu sama sekali tidak sesuai dengan zaman yang serba moder...