Part 23 - Terbiasa

53 3 0
                                    

"Katanya perasaan bakal hadir karna kita terbiasa dan gue percaya itu"
-Revan syahreza-
.
.
.
.
.
.
.




Happy reading!!!

Samar-samar ayla tersadar dan melihat pemandangan sekelilingnya.
"Uhukk..uhukkk"ayla terbatuk-batuk. Membuat orang-orang yang didekatnya menatapnya.

"Akhirnya aylaaa lo sadar juga"ucap shilaa yang langsung menubruk tubuh ayla.

"Duh shil udah, gak bisa nafas nih gue"sentak ayla menjawab.

"Lagian kita semua itu tuh khawatir tau sama lo, Alhamdulillah lo sadar juga"jelas shilaa.

"Gue dimana?"

"Lo dirumah sakit ay"ucap raina.

"Kenapa semuanya bisa kayagini?"kini revan yang bersuara. Ayla pun mengidikkan bahu seolah menjawab tak tahu begitu pun teman yang lain.

"Ya yaudah ah yuk gue mau pulang, ini jam berapa?"

"Lo ay, gamau buat disini dulu gitu biar bener-bener pulih dulu"pinta raina

"Lo apaan sih ,gue gak sakit kok. Udah yuk keburu sore nanti"

"Wes, kalo itu mau lo. Lagian tadi dokter juga bilang setelah lo sadar lo diperbolehkan pulang"ucap daniel.

"Yaudah kayak biasa aja gue balik sama raina. Niel lo nebeng shilaa aja, dan van lo bisa kan anter ayla?" Tanya rafa.

"Yaudah, etapi kan gue bawa motor. Kenapa gak shilaa aja yang anter kan dia bawa mobil, jadi lebih nyaman juga kan"jawab revan.

"Kak, gue gak sakit!"sentak ayla tak terima.

'dikira gue sakit parah apa ya, masa naik motor aja gakuat'ayla membatin.

"Udah kalo gitu ayo kita pulang"ucap revan dan langsung menarik tangan ayla untuk pulang.

"Gilaaa raf, itu temen lo? Sejak kapan sikap cuek dan gak pedulinya dia ilang? Heran gue"ucap daniel sambil memperhatikan punggung revan yang menghilang. Sementara rafa yang diajak bicara hanya menanggapi dengan senyum.

"Banyak omong dah lo, mau pulang kagak? Apa mau gue tinggal!"ucap shilaa dan langsung berjalan mendahului teman yang lain, Daniel pun mengikuti langkah shilaa.

"Justru disini aku yang heran lo yang sama mereka tadi aja akur banget ga ada berapa jam udah kayak kucing sama anjing lagi"ucap raina kepada rafa, karena tinggalah mereka berdua diruangan itu.

"Udah biar aja, yang penting mereka bahagia ya ga? Heheh, pulang yuk"jawab rafa langsung merangkul raina. Tanpa menjawab raina mengikuti saja.

-rumah ayla-
"Makasih kak, udah anterin gue"ucap ayla, revan pun hanya tersenyum.

'ini gue gak salah? Kok tumben nih orang senyum gini biasanya kan jutek'ucap ayla dalam hati. "Oh hm kak, mau mampir dulu?"ajak ayla.

"Hm boleh deh"

"Yaudah yuk masuk"perintah ayla revan pun hanya ikut saja.

"Assalamualaikum tante"sapa revan.

"Eh waalaikumsalam nak revan"jawab shinta-bunda ayla tersenyum kepada revan.

'ini yang anaknya bunda lia atau revan sih, gila disambut banget'ayla membatin.

"Maaf tan pulang nya rada telat tadi ada sedikit permas----awwww sakit"ucap revan yang belum selesai karena ayla langsung menginjak kakinya.

Stay HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang