Revan sudah berjalan menuju tiang bendera terlebih dahulu, lalu ayla menyusulnya.
"Kenapa lo malah minta dihukum ka----"tanya ayla. Revan menatap gadis disebelahnya sejenak, tatapannya sangat tajam sehingga dapat mengintimidasi lawan bicaranya.
"Nemenin lo"jawab revan singkat dan menatap bendera merah putih yang sedang berkibar. Ayla menatap revan bingung tak mengerti dengan ucapannya.
"Ya...iya sama-sama telat kan maksudnya ka?"tanya ayla tak mengerti. Revan menghela nafas gusar.
"Hm"
Hanya itu jawaban yang revan berikan, hingga membuat suasana canggung dan ayla mulai malas bicara. 15 menit berlalu wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Revan terlihat melangkah sedikit untuk menutupi gadis itu dari sinar matahari, entah sengaja atau tidak.
Revan memperhatikan ekspresi gadis itu yang tampak kelelahan, namun bagaimana. Nyatanya revan telah menyelamatkan ayla dari hukuman.
Walaupun masih pagi entah kenapa sinar matahari sangat panas. Tubuh revan merasa sangat panas karena ia yang terkena langsung oleh matahari.
BRUK! Tubuh revan jatuh sehingga menyenggol tubuh gadis disebelahnya, sehingga ayla ikut terjatuh juga.
"Aaah"ringis ayla karena dirinya juga ikut jatuh, ia memijat pelipisnya sejenak.
"Revv,revannn"
"Ka revaaaannnn"ayla memegang kening revan yang kini berada diatas pahanya, panas sangat panas.
"Panas banget"ayla berhenti memegang kening revan.
"Eh oneng! Bangun dong! Ayla menepuk pipi revan dengan kuat. Namun tidak membuat revan terbangun juga.
"Kaaaaakkkk"
"Lo pingsan beneran ya?"
Ayla mencoba bangkit dan mengangkat tubuh revan. Namun, tubuhnya yang terlihat tidak begitu besar itu ternyata sangat berat.
"Aduhh" ayla mencoba bangun dan menuntun tubuh revan ke UKS dan meletakan tangan revan ditubuhnya.
"Ehh liat deh itu kan revan"
"Iya iya itu revan pasti gara-gara cewek itu"
"Iya pasti pingsan akibat cewe itu"
"Mesti gaboleh deket deket tuh si revan sama cewe kaya dia"
"Bahaya bego!"
"Iyalah ,lagian ga sebanding juga dia sama revan"
Itulah ucapan yang ayla dengar dari anak-anak cita bangsa yang melihatnya, diantara anak-anak tersebut ada yang beberapa adalah anggota PMR.
"Kalian itu anggota PMR atau lambe turah?tanya ayla kepada kaka kelasnya, ya kakak kelasnya karena ayla adalah murid baru masuk.
"M---maa--maaf, sini gue bantuin"ucap salah satu anggota PMR dan menghampiri ayla.
Akhirnya mereka sampai di UKS, Ayla keluar dari UKS terlebih dahulu untuk membeli beberapa makanan dan mengambil air hangat untuk revan jika telah sadar nanti,karena kata dokter kean yang memeriksa revan tadi ,revan hanya dehidrasi dan belum megonsumsi apapun sejak pagi dan akhirnya tubuh nya yang lemah yang menyebabkan revan ambruk tadi. Ia duduk di samping ranjang UKS.
Sepertinya revan sudah sadar, ia mengusap kedua matanya dan memastikan dimana ia sekarang, ia memijat pelipisnya sendiri, ia mencoba untuk berdiri namun kepalanya masi sangat sakit.
"Jangan gerak-gerak"Revan menoleh ke sebelahnya, ia menyipitkan matanya, setelah memastikan siapa yang ada disana. Revan hanya terdiam dan menatap gadis itu tajam dan mengalihkan pandangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here
Novela JuvenilAyla Amelia, gadis remaja lemah lembut yang harus pindah sekolah ke Jakarta dikarenakan orang tuanya tugas dinas disana, berat baginya meninggalkan kota kelahirannya, ya bandung. Kota asri nan nyaman, ia pikir kepindahannya ke Jakarta akan baik baik...