Part 9 - Dihukum

55 6 0
                                    

Sesampainya di rumah revan langsung membersihan diri , setelah itu pun revan bersantai dikamarnya sekaligus istirahat, karena hari ini lumayan capek, tiba-tiba suara ketukan pintu membuat revan mendengus kesal karena menggangu.

"Masuk"ucap revan dingin.

Pintu pun terbuka membuat revan menoleh kearah pintu dan terkejut melihat siapa yang datang, ternyata papahnya. Pria yang meninggalkan dirinya. Revan memandang papahnya dengan tatapan tak suka sedangkan sang papah hanya tersenyum memandangi putranya.

"Rev, papah Dateng kesini cuma nau liat kamu, papah kangen nak, kamu anak papah,kamu ga kangen?" Tukas sang papah langsung menghamburkan pelukan kepada revan. Revan menutup matanya sejenak menikmati pelukan yang ia rindukan. Saat papahnya berada disampingnya dirinya entah kenapa dirinya merasa sangat tersakiti.

"Udah?" Jawab revan meskipun sebenarnya revan marah tapi tidak bisa dipungkiri dirinya juga rindu dengan sang papahnya.

"Kamu ga ngehargain ya rev, apa yang diajarkan mama kamu selama ini? Tidak punya sopan santun! Ujar papah Revan yang tersulut emosi mendengar jawaban revan yang tidak sesuai dengan yang dia inginkan.

"Pah, wajar kalo revan kayagini krna papah sendiri ga pedulikan sama aku? Oh ya papah bilang apa sopan santun? Sedangkan papah sendiri nggak sopan ninggalin istri sama anaknya! Apalagi disaat vita butuh papa , apa papah ada? peduli aja ngga kan? Aku bersyukur punya mama yang slalu ada buat revan pah" ucap revan dengan nada sesantai mungkin. Sejujurnya dirinya juga sangat emosi mendengar perkataan papahnya.

"Papah bisa jelasin semuanya rev, tolong dengerin penjelasan papah. Kenapa kamu gamau dengerin papah dan gamau anggap papah ada. Kenapaa??"ucap papahnya

"Papah mau tau? Sebenarnya revan mau papah sama mama nyatu. Revan pengen keluarga kita yang dulu. REVAN PENGEN PAPAH LEBIH PEDULI DAN GAK EGOIS SAMA KEADAAN PUAS?! Tukas revan lalu mengambil jaketnya dan beranjak pergi dari kamarnya.

"Revan, dengerin papah dulu. Papah minta maaf" ucap papah revan melembut. Revan memberhentikan langkahnya dan memejamkan matanya sejenak.

"Revan mau main jangan tanya main kemana, lebih baik papah pulang nemuin anak sama istri papah. Hidup Revan lebih tenang kalo ga ada papah disini!" Ucap revan dan langsung pergi meninggalkan papahnya.

***

"Tumben banget ya malem ini dingin banget, mending gue balik aja deh" ucap ayla. Ya gadis itu tengah duduk ditaman komplek rumahnya hanya untuk sekedar cari angin. Ayla pun langsung berjalan menuju arah pulang.

"Lo ayla kan?"tanya laki laki yang baru saja memberhentikan motornya di samping Ayla.

"I---iyaa ,loh ka farel?"jawab ayla. Lelaki itu farel.

"Iyah, btw lo mau kemana malem gini? gabagus loh keluar angin malem gabaik"tanya farel.

"Ya nyari angin aja kak, bete dirumah . Ini mau pulang"jelas ayla.

"Rumah lo dimana? boleh gue anter?"ucap farel.

"Di jalan anggrek 1 no.06 ka, ah tapi gausa ka udah deket ko. Gue biasa jalan"tolak ayla.

"Udah gapapa ayo, tenang gue bukan orang jahat ko ay"tawar farel sambil tersenyum.

"Eh iyadah ka hehe"

"Yauda ayo naik"titah farel dan ayla pun naik ke motornya.

Tanpa mereka sadari disana ada sepasang mata memperhatikan mereka. Lelaki itu revan.

Stay HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang